Review Buku : Pendidikan Yang Memiskinkan



Judul Buku               : Pendidikan Yang Memiskinkan
Pengarang                : Darmaningtyas
Tempat                     : Wisma Kalimetro, Jl. Joyosuko Metro 42 Malang, Jatim.
Penerbit                    : Intrans Publishing
Tanggal diterbitkan : Agustus 2015
Keterangan Edisi     : Edisi Revisi
Ukuran                     : 15,5cm x 23cm; Hal: xvi + 312
Harga                       : Rp. 76.500,-
ISBN                        : 978-979-3580-80-7

Pendahuluan, buku pendidikan yang satu ini yaitu Pendidikan yang memiskinkan karangan Pak Darmaningtyas merupakan tulisan-tulisan Pak Darmaningtyas yang pernah dimuat oleh beberapa media massa dan diterbitkan menjadi sebuah buku utuh. Pak Darmaningtyas ini menggeluti pendidikan mulai sejak menjadi mahasiswa baru di UGM, Agustus 1982. Menulis beberapa buku, antara lain : Pendidikan pada dan Paska Krisis (Pustaka Pelajar, 1999), Membongkar Ideologi Pendidikan, Jelajah UU Sisdiknas (editor, Resolusi Press, 2004). Aktif menulis di Koran TEMPO dan Suara Pembaruan. Penulis merupakan salah satu pionir kampanye Pendidikan Gratis dan penolak UU BHP (Badan Hukum  Pendidikan) maupun RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) yang kemudian dibatalkan oleh MK (Mahkamah Konstitusi).
Sinopsis Buku, Kita semua sepakat bahwa pendidikan merupakan faktor paling penting dan menentukan kemajuan suatu bangsa. Bahkan, kemajuan dan kemundurun sebuah peradaban sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Ironisnya kemudian, manakala pendidikan yang telah lama berjalan atau telah lama rancangan dan dilaksanakan tidak menunjukkan hasil sesuai dengan harapan. Terlebih jika pendidikan tersebut berdampak pada kemiskinan, yang oleh Pak Tyas dimaksudkan tidak hanya secara ekonomis, melainkan memiskinkan jiwa merdeka seseorang, memiskinkan sikap apresiasi terhadap kehidupan manusia, memiskinkan rasa seni dan budaya masyarakat, serta memiskinkan pikiran.
Apabila Paule Friere pada tahun 1960-an menuliskan karya terkenalnya berjudul Pedagogy of Oppresser yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Pendidikan Yang Membebaskan untuk menjawab permasalahan demikian, maka Pak Tyas hadir dengan buku berjudul Pendidikan Yang Memiskinkan. Kami ingin mengatakan bahwa dengan setting yang tentu berbeda dengan Brazil sebagaimana Friere mendasarkan pikirannya, apa yang dikemukakan Pak Tyas dalam buku ini merupakan realitas yang sebetulnya tentang pendidikan Indonesia. Kami juga meyakini, apa yang dituliskan oleh Pak Tyas bukanlah sebuah sikap pesimis, sebaliknya membuat mata kita semakin terbuka terhadap wajah pendidikan di Indonesia.
Penuturan bahasa yang digunakan sangat mudah dimengerti. Ada bahasa yang digunakan selain bahas Indonesia yaitu beliau sisipkan bahasa Jawa. Bebeberapa istilah sulit pun di sertai dengan arti di setelah kalimat tersebut. Seperti terdapat ungkapan ayah Pak Tyas yang menggunakan bahasa jawa setelah itu diberi arti dari bahasa jawa tersebut ke dalam bahasa Indonesia. Desain buku, dari cover cukup unik sekilas melihatnya menggambarkan sesuai dengan judul Pendidikan yang memiskinkan, yaitu anak-anak yang menggunakan seragam sekolah namun menggunakan sandal jepit bukan sepatu. Dan terdapat beberapa anak tidak membawa tas namun hanya menjinjing buku pelajarannya. Kertas yang digunakan di buku  kertas berwarna kuning. Font yang digunakan pun tidak terlalu kecil sehingga lumayan enak untuk dibaca.
Isi buku dari daftar isi terlihat dari bab ke bab sistematis dari pemerintah hingga ke masyarakat, dari umum ke khusus. Isi buku ini juga menurut saya mampu menyampaikan sesuai dengan tujuan buku untuk menyampaikan bagaimana Pendidikan di Indonesia dari masa ke masa. Dan banyak sekali perihal pendidikan yang sangat penting untuk diketahui dan terdapat di buku ini. Dari pergantian pelajaran Budi Pekerti dengan pendidikan Agama, Pelajaran Civic dengan PMP, Penataran P4 dengan murid baru, serta materi pelajaran sejarah yang lebih ditekankan sebagai kampanye anti PKI. Penguasa Orde Baru menyadari betul, bahwa pendidikan merupakan wahana yang strategis untuk melakukan indoktrinasi ideologi yang efektif, oleh sebab itu pendidikan harus di kuasai.
Salah satu yang menarik, kenapa disebutkan Pendidikan memiskinkan, tidak munafik karna perihal ekonomi. Banyak dibutuhkan pengeluaran dana dalam pendidikan, contohnya pada saat tahun ajaran baru, yaitu membayar uamg pendaftaran ulang bagi murid lama dan membayar uang gedung bagi murid baru, beli seragam lagi, beli buku baru, dan bayar uang ini-itu. Contoh lainnya, perjuangan berat: menggadaikan barang-barang atau menjual harta benda mereka untuk memberesi urusan sekolah anak-anak mereka, meski setelah lulus sekolah tak ada jaminan dapat mengembalikan harta benda mereka. Terdapat juga beberapa kritikan dari Pak Tyas dari timpangnya kurikulum. Melihat berbagai peristiwa dan keputusan pemerintah dari segala sisi, baik sisi postifnya dan sisi negatifnya.
Kesimpulannya, Bahwa pendidikan tidak hanya memiskinkan secara ekonomis, tetapi juga memiskinkan jiwa merdeka kita, apresiasi kita terhadap kehidupan, rasa seni kita, budaya masyarakat maupun bangsa, memiskinkan pikiran kita, bahkan memiskinkan wacana kita tentang pendidikan itu sendiri. Layak untuk di miliki dan dibaca, karena banyak ilmu yang sebenarnya selama ini kita tahu tapi tidak benar-benar mengetahuinya dengan baik. 

Oleh : Anisa Nurul Jannah
PAI UM Surabaya 2018 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Review Buku : Pendidikan Yang Memiskinkan"

Post a Comment