Perhitungan Cahaya dan Relativitas Waktu Untuk Mengukur Kecepatan Malaikat

Perhitungan Cahaya dan Relativitas Waktu Untuk Mengukur Kecepatan Malaikat. -- Pada awal tahun 2000-an, seorang ahli matematika dan fisika mesir, Dr. Mansour Hassab El-Naby terinspirasi oleh firman Allah swt. Terutama dalam surat Sajdah, ayat 5. Atas dasar ayat tersebut. Dr. Elnaby mencoba meramunya dengan teori relativitas umum yang dikembangkan oleh einstein (1917) yang mengatakan bahwa hukum kekekalan keceptana cahaya dalam ruang hampa tidak dapat berlaku tanpa batas karena melengkungnya sinar hanya dapat terjadi bila kecepatan rambat cahaya bervariasi dengan posisi. Dengan kata lain, relativitas khusus hanya berlaku bila kita dapat mengabaikan efek medan gravitasi.

Satu lunar year (tahun bulan) adalah dua belas bulan yaitu perjalanan revolusi bulan dalam orbitnya mengelilingi bumi. Fakta inilah yang kemudian dijadikan dasar ilmiah untuk menghitung panjang perjalanan benda benda langit ini oleh Dr. Elnaby. Waktu antara dua lunar month yang berurutan adalah 29,53 hari yang dinamakan synodic month. Namun untuk waktu ini, bumi dan tentu saja bulan, telah berjalan bersama sama mengelilingi matahari sehingga posisi bulan terhadap bintang bintang sebagai latar belakangnya telah berubah.

Sedangkan waktu yang diperlukan oleh bulan untuk kembali keposisinya di langit seperti jika dilihat dari bumi adalah 27,32 hari. Ini dinamakan sidereal month yang menggambarkan waktu sesungguhnya dari revolusi bulan dalam orbitnya. Sedangkan bentuk orbitnya sendiri hampir berbentuk lingkaran dengan radius rata-rata besar 384.264 km. kemudian diperhatikan pula data seperti pada tabel ini :

PERIODE

SIDEREAL

SYNODIC

Lunar month (T)

27,321661 hari = 655,71986 jam

29,53059 hari

Terrestial day (t)

23 jam, 45 menit, 4.0906 detik

24 jam = 86.400 detik

Dimana satu terrestrial sidereal day adalah waktu rotasi bumi pada sumbunya selama 23 Jam, 56 Menit, 4,0906 Detik (tidak tepat betul 24 Jam). Dr. Elnaby mengambil persamaan dasar yang dipetik langsung dari surat sajdah, ayat 5 seperti dikutip di bawah. dari ayat ini, seperti dikutip di bawah. Dari ayat tersebut setelah uraian panjang lebar, maka Dr. Elnaby menyimpulkan bahwa kecepatan malaikat jibril ketika "terbang" dalam misi menyampaikan wahyu pada Rasulullah saw. adalah sebesar 299.792,5 km/detik. angka ini ternyata sangat cocok dengan hasil hitungan berdasarkan modulasi radiasi laser interferometri oleh US National Bureau of Standards sebesar 299.792,4574 + 0.0011 km/detik, dan oleh British National Physical Laboratory sebesar 499.792,4590 + 0.0008 km/detik.

يُدَبِّرُ الْاَمْرَ مِنَ السَّمَاۤءِ اِلَى الْاَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ اِلَيْهِ فِيْ يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهٗٓ اَلْفَ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّوْنَ - ٥

Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu. (QS. 32, As-Sajdah: 5)


Ini adalah sebuah temuan ilmiah yang sangat luar biasa, meskipun sayangnya orang Islam baru mengkajinya sekarang. Bila besaran ini ditemukan enam puluh tahun yang lalu, tentu efeknya akan jauh lebih astronomikal


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perhitungan Cahaya dan Relativitas Waktu Untuk Mengukur Kecepatan Malaikat"

Post a Comment