Produktivitas Dalam Perspektif Islam

Produktivitas Dalam Perspektif Islam -- Sumber daya manusia merupakan potensi yang luar biasa dalam lembaga apapun. Didunia kerja kita temukan bahwa seluruh sumber daya-kecuali sumber daya manusia-tunduk pada aturan-aturan dan sistem mekanisme untuk mencapai skala produktivitas yang telah direncanakan secara matang. Tidak terkecuali bagi sumber daya manusia muslim, yang juga merupakan potensi yang luar biasa bagi peningkatan produktivitas lembaga.

Adapun ciri-ciri khusus pada pribadi muslim yang produktif adalah sebagai berikut :

  1. Kesesuaian kemampuan, keahlian, dan pengalaman khusus kepribadian ini pada tuntutan kesuksesan kerja. Setiap pekerjaan mengharapkan adanya kemampuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman pelakunya, sehingga tercapailah kelayakan produksi. Kemampuan, keahlian dan keterampilan para pekerja berbed-beda. Ciri-ciri khusus yang dimilikinya pun berbeda-beda.
     
  2. Banyaknya ragam kecendrungan psikis kpribadian ini untuk menjalankan suatu profesi. Orang tersebut memprioritaskan suatupekerjaan dengan senang hati. Ia bekerja penuh motivasi, semangat dan kepuasan. 
  3. Tingginya kadar kesesuaian kesehatan mental pada kepribadian ini. Kemampuan bekerja dan berproduksi terkait dengan kesehataan mental individu. Bila kesehatan mentalnyabaik, maka ia akan bekerja dengan baik.

Kelayakan produksi sangat bergantung pada profesionalisme kerja individu. Profesionalisme tidak tergantung hanya pada keahlian seni, keterampilan kerja individu, dan situasi kerja yang kondusif, tetapi juga pada factor-faktor psikis. Misalnya, minat individu terhadap pekerjaan dan rasa terlibat dengan profesi dan lembaga. Hal itu bergantung pada pemahaman individu terhadap nilai kerja, urgensi dan peranannya dalam produksi, dan hubungannya dengan strategi umum produksi. (Hamid, 1997:55).

Pengertian Produktivitas

Produktivitas pada dasarnya adalah konsep universal yang berlaku bagi semua sistem, karena setiap kegiatan memerlukan produktivitas dalam pelaksanaannya. Selain itu produktivitas juga mencakup sikap menuntut bahwa kehidupan dan cara kerja hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hasil yang dicapai esok hari lebih banyak dari yang diperoleh hari ini. Untuk jelasnya berikut ini akan dijelaskan beberapa pengertian tentang produktivitas kerja, adalah sebagai berikut :

Pengertian produktivitas kerja dalam berbagai referensi dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

  1. Rumusan teradisional bagi keseluruhan produktivitas tidak lain ialah ratio daripada yang dihasilkan terhadap keseluruhan peralatan produksi
  2.  Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin, esok lebih baik dari hari ini. 
  3. Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga factor esensial, yakni : investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset, manajemen, dan tenaga kerja. (sinungan,2005 :16)

Menurut sinungan (2005: 17) menerangkan bahwa dalam doktrin pada konferensi Osla, 1984 tercantum definisi umum produktivitas, yakni:“produktivitas adalah suatu konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak manusia, dengan menggunakan sumber-sumber riil yang makin sedikit”.

Produktivitas menurut dewan produktivitas nasional mengartikan nya sebagai sikap mintal yang selalu berpandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini (Umar, 2003:9)

Produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Dengan kata lain produktivitas memiliki dua dimensi, yaitu:

  1. Efektivitas yang mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kwalitas, kwantitas, dan waktu. Efektivitas merupakan ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai. 
  2. Efesiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan itu digunakan. Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan debngan input yang sebenarnya.

Dalam peningkatan produktivitas, terlebih dahulu diterapkan ruang lingkup dimana peningkatan akan dilakukan, dengan mengenal unsur-unsur produktivitas yang kritis terhadap jalannya pelaksanaan organisasi yang meliputi penyelesaian pekerjaan sesuai dengan target waktu dan penyelesaian pekerjaan sesuai dengan beban tugas seorang guru yang dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan maka dapat dikatakan produktif.

 

Sebab dengan demikian guru dapat mengurangi jam kerja yang tidak efektif. Jadi, kata lain produktivitas kerja adalah menghasilkan lebih banyak, dan berkwalitas lebih baik, dengan usaha yang sama. Produktivitas bukanlah membuat guru bekerja lebih lama atau lebih keras. Peningkatan produktivitas lebih banyak merupakan hasil dari perencanaan yang tepat, investasi yang bijaksana, dari teknologi baru, dari teknik yang lebih baik dan efesiensi yang lebih tinggi. Dengan kata lain dari pelaksanaan manajemen yang lebih baik. (sinungan,2005:20). 

Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas

Umar (2003:11)mengutip bahwa menurut balai pengembangan produktivitas daerah ada enam factor utama yang menentukan produktivitas tenaga kerja diantaranya :

  1. Sikap kerja 
  2. Tingkat keterampilan 
  3. Hubungan antara pekerja dan pimpinan 
  4. Manajemen produktivitas 
  5. Efesiensi tenaga kerja 
  6. Kewiraswastaan

Sedangkan tentang cirri-ciri individu yang produktif, yaitu :

  1. Tindakan yang konstruktif 
  2. Percaya diri 
  3. Mempunyai rasa tanggung jawab
  4. Memiliki rasa cinta terhadap pekerjaannya
  5. Memiliki pandangan kedepan
  6. Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah
  7. Mempunyai konstribusi yang positif terhadap lingkungan
  8. Mempunyai kekuatan untuk mewujudkan potensinya
Pengukuran produktivitas merupakan suatu alat manajemen yang penting disemua tingkatan ekonomi. Di beberapa Negara maupun lembaga pada akhirakhir ini telah terjadi kenaikan minat pada pengukuran produktivitas (sinungan, 2005:21)

Pengukuran Produktivitas Kerja

Secara umum pengukuran produktivitas berarti perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda, diantaranya: 
  1. Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara histories yang tidak menunjukkan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan-namun hanya mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya. 
  2. Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan tugas, seksi, proses) dengan laiinya. Pengukuran seperti ini menunjukkan pencapain relative. 
  3. Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya, dan inilah yang terbaik sebagai memusatkan perhatian pada sasaran atau tujuan (sinungan, 2005:23).

Daftar Pustaka:

Hamid Abdul Mursi. 1997 SDM Yang Produktif : Pendekatan Al-Qur’an Dan Sains. Gema Insani Perss. Jakarta

Sinungan, Muchdarsyah. 1995. Produktivitas Apa Dan Bagaimana. Jakarta : Bina Aksara.

Umar Husein. 2003. Riset Sumber Daya Manusia.PT. Gramedia Utama. Jakarta.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Produktivitas Dalam Perspektif Islam"

Post a Comment