Perilaku Keberagamaan: Pengertian, Konsep, dan Aspek-aspek

Istilah perilaku keberagamaan merupakan suatu konsep yang pengertiannya harus dipahami sebagai bentuk dari dua kata yaitu perilaku  dan keberagamaan. Perilaku menjelaskan pada pengetahuan secara umum, sedangkan keberagamaan merupakan keterangan dari kata perilaku dimaksudkan sebagai pembatas atau pembeda dari perilaku yang lain.

Pengertian Perilaku Keberagamaan

Pada ahli berbeda pendapat, seperti Mulkhan memberikan pengertian bahwa perilaku adalah tindakan40 sedangkan langgulung lebih menekankan kepada reaksi yang berupa gerak yang termanifestasikan dalam bentuk segala aktivitas seseorang yang dapat diamati.

Perilaku menurut Poerwadarminta adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan sikap tidak saja badan atau ucapan.

Sedangkan keberagamaan adalah segenap kepercayaan (kepada Tuhan) serta dengan kebaktian dan kewajiba-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu. Maka perilaku keberagamaan adalah tingkah laku, perbuatan dan sikap seseorang atas pengakuan dirinya dengan hal-hal disyariatkan Allah SWT dalam rangka beribadah kepada-Nya, baik dalam aspek ibadah, akhlak dan aspek sosial yang mencangkup aspek efektif, kognitif dan psikomotorik. 

Konsep keberagamaan

Konsep keberagamaan, suatu istilah yang biasa untuk menjelaskan tentang fenomena kehidupan manusia yang beragama adalah: “keberagamaan” (religiusitas) dan sikap keagamaan merupakan salah satu fenomena keberagamaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. 

Keberagamaan seseorang terpancar dan di manifestasika dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Aktivitas beragama bukan hanya terjadi ketika seseorang melakukan beribadah saja, tetapi ketika juga melakukan aktivitas lain yang didorong untuk mencapai pada suatu tujuan akhir. Baik berkaitan dengan aktivitas yang nampak maupun yang tidak tampak dalam diri seseorang. Dengan demikian, keberagamaan seseorang mempunyai berbagai macam sisi.

Salah satu konsep religiusitas yang banyak dibicarakan oleh para ahli psikologi dan sosiologi adalah hasil rumusan dari Glock dan Strak menurut ahli ada lima sisi yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengetahui kadar keberagamaan seseorang yaitu;

a. Keterlibatan ideologis

Yaitu tingkatan sejauh mana orang menerima hal-hal diogmatik atau mengakui kebenaran dokterin. Dokterin di dalam agamanya masing-masing. Misalnya hari kiamat, surga neraka dan lain-lain.

 

b. Keterlibatan ritual

Yaitu tingkatan sejauh mana seseorang menjadikan kewajiban ritual di dalamnya. Misalnya sebagai orang islam apakah ia sholat, puasa, membayar zakat dan sebagainya


c. Keterlibatan Intelektual

Yang menggambarkan seberapa banyak pengetahuan tentang ajaran agama yang telah dimilikinya dan seberapa jauh ia melakukan aktivitas dalam menambah ilmu pengetahuan agama, sebagai contoh apakah ia sering mengikuti pengajian, membaca buku-buku agama dan lain-lain


d. Keterlibatan konsekuen

Yaitu tingkatan sejauh mana perilaku seseorang konsekuen dalam ajaran agamanya. Misalnya korupsi, berjudi, berzina adalah perbuatan yang dilarang agama, apakah ia setuju atau tidak setuju.

e. Keterlibatan pengalaman

Yaitu yang menunjukan apakah seseorang pernah mengalami pengalaman yang merupakan keajaiban yang datang dari Tuhan. Salah satu teori yang menjelaskan terjadinya adalah teori tentang penggerak (Motivator teori) dari abraham Maslow, menurutnya individu berperilaku karena adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan.


 

3. Aspek-aspek perilaku keberagamaan

Berdasarkan pengertian keberagamaan tersebut diatas, sudah jelas bahwa keberagamaan disini sebagai batas perilaku, sedangkan maslah keberagamaan dalam hal ini agama Islam meliputi aspek jasmaniah dan rohaniah, duniawiyah dan ukhrowiyah yang menyangkut akidah, ibadah, akhlak dan muamalah.45

Dari keempat aspek tersebut hanya aspek akidahlah yang tidak dibahas karena menyangkut keimanan, kepercayaan seseorang.

a. Aspek perilaku ibadah

Dalam islam ibadahlah yang memberikan latihan rohani yang diperlukan manusia, puasa dan zakat haji bertujuan membuat rohani manusia supaya senantiasa tiadak lupa pada Tuhan bahkan senantiasa deket dengan-Nya.

b. Aspek perilaku akhlak

Akhlak mempunyai peran yang sangat penting dalam perjalanan hidup manusia, karena akhlak memberikan norma-norma baik dan buruk, juga menentukan aspek sesuatu itu baik dan buruk. Diantara yang dapat mendukung perilaku akhlak menurut Ulwan yaitu: (1) Etika mengucap salam (2) Etika berbicara(3 )Etika bergurau (4) Etika menjenguk orang sakit.46

Etika biasa membantu manusia dalam menentukan sikap, agar manusia tidak hidup dengan cara ikut-ikutan saja terhadap berbagai pihak yagng mau menetapkan bagaimana kita harus hidup, melainkan agar kita mengerti sendiri mengapa kita harus bersikap begini atau begitu.

Etika mempertanggungjawabkan kehidupannya. Etika adalah usaha manusia untuk memakai akal budi dan daya fikirannya untuk memecahkan masalah bagaimana ia harus hidup kalau ia mau menjadi baik.47

c. Aspek Perilaku Sosial

Aspek ini dalam perilaku keberagamaan tidak bisa diabaikan, karena masyarakat merupakan lingkungan dimana manusia hidup sebagai mahluk sosia yang harus berhubungan dengan sesamanya.

Landasan utama yang menjadikan tegaknya perilaku sosial menurut Ulwan48 adalah akidah, iman dan takwa. Keutamaan persaudaraan dan pencitaan prinsip-prisip kasih sayang, sabar, sikap berani tampil dan berani karena benar.

Lebih lanjut Ulwan menjelaskan bahwa landasan utama tegaknya perilaku sosial merupakan fenomena lahir, bisa juga dikaitkan dengan jasadnya.

Daftar Pustaka:

Poerwardarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka) hlm 132

Masri singarimbun dan sofyan, Effendi, Metode Penelitian Surfai (Jakarta: LP3ES 1989)

hlm 126-127. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perilaku Keberagamaan: Pengertian, Konsep, dan Aspek-aspek"

Post a Comment