Pelaksanaan Proses Pembelajaran Kelas Unggulan

Pelaksanaan Proses Pembelajaran Kelas Unggulan -- Pola pelaksanaan pembelajaran unggul dikelas unggulan adalah dengan kurikulum yang berlaku secara nasional, dengan sarana dan bahan belajar yang lengkap, metode belajar mengajar yang variatif, pengelolaan kelasnya yang maksimal, tata tertib dan disiplin yang tinggi, ragam kegiatan belajar dengan kurikulum plus dan ada penambahan waktu belajar di sekolah.

Agar pelaksanaan pembelajaran kelas unggulan benar-benar mampu memperlihatkan nilai plus atau lebih daripada kelas-kelas lain yang diselenggarakan secara konvensional, perlu ada persyaratan tempat kelas unggulan yang meliputi:

  • Kelas unggulan harus memiliki sarana dan prasarana yang relatif lebih lengkap dibanding kelas yang lain/kelas biasa
  • Sekolah unggulan mudah dijangkau oleh para siswa, dengan letakyang strategis dan dekat dengan kantor Cabang Dinas Pendidikan agar mudah memonitor dan mensupervisi kegiatan pelaksanaan pembelajaran kelas unggulan.

Dalam proses pembelajaran mengajar adalah suatu perbuatan yang kompleks. Disebut kompleks karena dituntut adanya kemampuan personal dan sosio cultural secara terpadu dalam proses belajar mengajar.

Dikatakan kompleks juga karena dituntut adanya integrasi penguasaan materi dan metode, teori dan praktek dalam interaksi siswa, yang terakhir dikatakan kompleks karena mengandung unsur-unsur seni, ilmu, teknologi, pilihan nilai, dan keterampilan dalam interaksi siswa, yang terakhir dikatakan kompleks karena mengandung unsur-unsur seni, ilmu, teknologi, pilihan nilai, dan keterampilan dalam proses pembelajaran.

Menurut Conners dalam Moedjiono (2000:39-40) mengidentifikasikan tugas mengajar guru menjadi tiga tahap yang bersifat suksesif. Masing-masing tahap  tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tahap Sebelum Pengajaran

Dalam tahap ini guru harus menyususun: program tahunan, program satuan pelajaran, dan perencanaan program mengajar. Dalam merencanakan program tersebut perlu dipertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan dengan:

  • Bekal Bawaan yang ada pada siswa. 
  • Perumusan tujuan pelajaran. 
  • Pemilihan metode. 
  • Pemilihan pengalaman-pengalaman belajar. 
  • Pemilihan bahan pelajaran, peralatan dan fasilitas belajar. 
  • Mempertimbangkan karakteristik siswa. 
  • Memepertimbangkan cara membuka pelajaran, pengembanganya dan menutup pelajaran. 
  • Mempertimbangkan peranan siswa dan pola pengelompokan. 
  • Mempertimbangkan prinsip-prinsip belajar, antara lain: pemberian penguatan, motivasi, mata rantai kognitif, pokok-pokok yang akan dikembangkan, penentuan model, transfer, keterlibatan aktif siswa dan pengulangan.

Tahap Pengajaran

Dalam tahap ini berlangsung interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa group atau siswa secara individual. Rentangan interaksi ini berada pada dua kutub yang eksterem, yakni suatau perbuatan yangt berpusat pada guru dan kegiatan yang berpusat pada siswa. Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam tahap pengajaran adalah:
  • Pengelolaan dan pengendalian kelas. 
  • Penyampaian informasi, keterampilan-keterampilan konsep dan sebagainya. 
  • Penggunaan tingkah laku verbal, seperti: keterampilan bertanya, demonstrasi dan penggunaan model. 
  • Penggunaan tingkah laku non verbal seperti gerak pindah guru dan sasmita guru. 
  • Cara mendapatkan balikan. 
  • Mempertimbangkan prinsip-prinsip psikologi antara lain: motivasi, pengulangan, pemberian penguatan, balikan kognitif, pokok-pokok yang akan dikembangkan, mata rantai kognitif, transfer dan keterlibatan aktif siswa. 
  • Mendiagnosa kesulitan belajar. 
  • Menyajikan kegiatan sehubungan dengan perbedaaan individual. 
  • Mengevaluasi kegiatan interaksi.

Tahap Sesudah Pengajaran

Tahap ini merupakan kegiatan atau perbuatan setelah pertemuan tatap muka dengan siswa. Beberapa perbuatan guru yang nampak pada tahap sesudah mengajar antara lain:

  • Menilai pekerjaan siswa. 
  • Membuat perencanaan untuk pertemuan berikutnya. 
  • Menilai kembali proses belajar mengajar yang telah berlangsung.

Ketiga tahap pengajaran tersebut harus mencerminkan hasil belajar siswa yang berkaitan dengan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

Adapun proses pembelajaran atau proses belajar-mengajar menurut Darsono (2000:24) adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik. Yaitu perubahan tingkah laku baik pengetahuan, sikapnya dan keterampilanya.

Untuk menghasilkan siswa yang unggul maka proses pembelajaran di kelas unggulan diupayakan memiliki keunggulan dari kelas biasa. Untuk itu dalam proses pembelajaran harus diperhatikan komponen-komkponen yang mempengaruhinya. Komponen yang mempengaruhi dalam proses pembelajaran adalah: kurikulum, materi, bahan atau sarana pembelajaran, metode dan penilaian.
 

Daftar Pustaka

Moedjiono. 2002. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 

Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pelaksanaan Proses Pembelajaran Kelas Unggulan"

Post a Comment