Metode Pembelajaran Talking Stick : Pengertian dan Langkah - Langkahnya

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehingga dapat mempengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh aspek kepribadian dan kehidupannya.

Pembelajaran seharusnya menjadi aktivitas bermakna yakni pembebasan untuk mengaktualisasi seluruh potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Akan tetapi kenyataannya, pembelajaran yang dilaksanakan seringkali kurang menunjang keaktifan siswa dan masih jauh dari student center.

Pendekatan pembelajaran juga merupakan faktor penting guna menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Dengan menggunakan model atau metode pembelajaran yang tepat diharapkan proses belajar mengajar dapat menghasilkan prestasi belajar siswa yang optimal

Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu dilakukan suatu upaya pembelajaran yang inovatif. penerapan metode dan media yang tepat dalam pembelajaran, diharapkan dapat membangkitkan antusias belajar siswa dalam pelajaran tanpa harus mengabaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Salah satunya adalah dengan mengguakan metode pembelajaran talking stick.

Talking stick adalah metode yang pada mulanya digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum. Sejalan dengan pendapat tersebut, Suprijono berpendapat, “Pembelajaran dengan metode talking stick mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat”

Elizabet R. Peterson, et al (2007) mengatakan dalam jurnal internasionalnya bahwa “How to Get Focus Groups Talking New Ideas That Will Stick. In this article the authors outline an innovative way of using sticky notes, such as Postits, within focus groups to help facilitators stimulate discussion, draw out reluctant participants, structure information, and help produce a group outcome that all members feel they own. They outline how sticky notes can be used to generate information, check for understanding, and group and sort ideas” (Cara Dapatkan Focus Groups Berbicara Ide Baru dengan Tongkat. Dalam artikel ini penulis menguraikan cara inovatif untuk menggunakan catatan tempel, seperti Post-nya, dalam kelompok focus untuk membantu fasilitator merangsang diskusi, menarik peserta enggan keluar, struktur informasi, dan membantu menghasilkan kelompok hasil ,bahwa semua anggota merasa mereka sendiri. Mereka menjelaskan bagaimana catatan dapat digunakan untuk menghasilkan   informasi, memeriksa pemahaman, dan kelompok dan ide-ide semacam).

Menurut Agus Suprijon, “talking stick adalah metode pembelajaran dengan bantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya”. Kiranawati menyatakan terdapat kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran kooperatif tipe talking stick yaitu, kelebihan: 1) Menguji kesiapan siswa. 2) Melatih membaca dan memahami materi dengan cepat. 3) Agar lebih giat dalam belajar (belajar dahulu). Sedangkan kekurangannya yaitu membuat siswa senam jantung.

Model pembelajaran Talking Stick adalah model pembelajaran dengan bantuan tongkat. Model ini memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam berkomunikasi dengan guru atau siswa lainnya di dalam kelas sehingga suasana kelas menjadi hidup. Model pembelajaran Talking Stick mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat.

Menurut Agus Suprijono langkah-langkah dalam model pembelajaran Talking Stick adalah sebagai berikut: (1) guru menyiapkan sebuah tongkat, (2) guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, (3) kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi pada pegangannya/ paketnya setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya mempersilahkan siswa untuk menutup bukunya, (4) guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, (5) setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru, (6) guru memberikan kesimpulan, (7) evaluasi, (8) penutup.

Menurut Agus Suprijono ”pembelajaran dengan metode talking stick mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat”. Langkah-langkah metode talking stick diawali oleh penjelasan guru mengenai materi pokok yang akan dipelajari. Siswa diberi kesempatan/waktu yang cukup untuk membaca dan mempelajari materi.

Guru selanjutnya meminta kepada siswa menutup bukunya. Guru mengambil tongkat yang telah dipersiapkan. Tongkat diberikan kepada salah satu siswa. Siswa yang memegang tongkat diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru demikian seterusnya (estafet). Ketika stick bergulir, seyogianya diiringi musik. Guru memberikan kesempatan kepada siswa melakukan refleksi terhadap materi yang telah dipelajarinya. Guru memberi ulasan terhadap seluruh jawaban yang diberikan siswa, selanjutnya bersama-sama siswa merumuskan kesimpulan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Metode Pembelajaran Talking Stick : Pengertian dan Langkah - Langkahnya"

Post a Comment