Teori - Teori Motivasi Menurut Para Ahli

Teori - Teori Motivasi Menurut Para Ahli -- Banyak teori tentang  motivasi yang disampaikan oleh para ahli, dengan maksud untuk memberikan penjelasan yang menuju pada apa sebenarnya manusia, dan bagaimana manusia melakukan suatu hal untuk mencapai keinginan.

Teori Kebutuhan Maslow

Menurut Abraham Maslow, secara umum diakui bahwa perilaku seseorang itu pada suatu ketika biasanya ditentukan oleh kebutuhan yang paling kuat. Lebih lanjut Maslow telah mengembangkan suatu konsep motivasi yang dikenal dengan hierarki kebutuhan (hierarchy of needs). Hirarki kebutuhan (dari terendah ke tertinggi) tersebut antara lain meliputi: kebutuhan fisik (psysiological needs), meliputi kebutuhan makan, pakaian dan papan. Setelah kebutuhan fisik terpenuhi, menuntuk kepada pemenuhan kebutuhan yang selanjutnya yaaitu kebutuhan akan keamanan (safety needs) 60.

Ketika psysiological needs dan safety needs tersebut sudah terpenuhi, maka seseorang beralih ke kebutuhan selanjutnya yakni kebutuhan untuk bergaul dalam masyarakat, kebutuhan berafiliasi dengan sesamanya, serta mencari kebutuhan hubungan yang bermakna, kelompok kebutuhan ini dikenal dengan afilization need.

Setelah kebutuhan psysiological needs, safety needs, dan afilization need tersebut telah terpenuhi maka muncullah kebutuhan lainnya yaitu kebutuhan akan penghargaan (self esteem), yakni suatu kebutuhan agar orang lain mau menghargai akan dirinya dan usahausaha yang dilakukannya. Pemuasan terhadap kebutuhan ini akan memunculkan perasaan-perasaan percaya akan dirinya, prestise, kekuasaaan dan kontrol.

Ketika kebutuhan akan penghargaan ini telah terpenuhi maka kebutuhan lainnya yang menuntut untuk dipenuhi adalah kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization). Kebutuhan ini adalah suatu kebutuhan yang ingin memaksimalkan potensi diri, suatu keinginan untuk menjadi apa yang dirasakan oleh seseorang karena mempunyai potensi mencapainya.

Lebih lanjut Maslow, menerangkan bahwa hirarki kebutuhan ini merupakan suatu pola yang tipikal dan bisa dilaksanakan pada hampir setiap waktu. Pemenuhan kebutuhan yang satu akan menimbulkan keperluan kebutuhan yang lain, seperti yang telah diuraikan di atas. Setiap orang mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang berbeda.

Ada kalanya seseorang untuk mencapai kebutuhan aktualisasi diri harus melewati pemenuhan kebutuhan mulai dari fisik, terus meningkat ke aktualisasi diri. Sebaliknya ada orang lain yang tidak memerlukan waktu yang lama dalam satu tingkat, tahu-tahu sudah berada pada tingkat kebutuhan aktualisasi diri.

Kelompok Kebutuhan Alderfer (Existence, Relatedness, Growth)

Teori motivasi ERG (existence, relatedness, growth), yang diperkenalkan oleh Clayton Alderfer berargumen bahwa ada tiga kelompok kebutuhan inti, eksistensi (existence), hubungan (relatedness), dan kebutuhan untuk berkembang (growth).

Kebutuhan keberadaan kelompok (eksistensi) memperdulikan pemberian persyaratan eksistensi materiil dasar kita. Mencakup kebutuhan faali (sandang, pangan, papan) dan keamanan (fisik dan psikologis) dari Maslow. Kaitannya dalam penelitian ini, kebutuhan keberadaan/eksistensi yang dimaksud adalah kesadaran diri terhadap profesionalitas sebagai guru , rasa ketentraman rohani karena mengajar sesuai dengan ajaran agama yang diyakini (Islam), serta kebutuhan terhadap sesuatu yang bersifat fisik/faali dalam hal ini berupa orientasi (upah tunjangan) tambahan.

Sementara kebutuhan untuk berkembang adalah suatu hasrat intrinsik untuk perkembangan pribadi. Kelompok kebutuhan ini mencakup kebutuhan aktualisasi diri yang meliputi keinginan untuk pemenuhan diri untuk menjadi yang terbaik dari apa yang mampu dilakukan, kebutuhan meningkatkan potensi-potensi yang dimiliki, pengembangan diri secara maksimum, kreativitas dan ekspresi diri, dan kedua mencakup serta kebutuhan penghargaan (esteem needs) dari Maslow yakni kebutuhan dihargai karena usaha-usaha yang dilakukan, prestasi, kemampuan kedudukan atau status, pangkat dan sebagainya.

Teori ERG ini memperlihatkan bahwa pertama, teori ini dapat beroperasi sekaligus lebih dari satu kebutuhan. Kedua, jika kepuasan dari suatu kebutuhan tingkat-lebih-tinggi tertahan, hasrat untuk memenuhi kebutuhan tingkat lebih rendah meningkat. Ringkasnya, Teori ERG ini berargumen bahwa kebutuhan tingkat-lebih-tinggi yang terpuaskan menghantar ke hasrat untuk memenuhi kebutuhan order lebih tinggi; tetapi kebutuhan ganda dapat berfungsi sebagai motivator dan sekaligus halangan dalam mencoba memuaskan kebutuhan tingkat lebih tinggi yang dapat menghasilkan regresi kebutuhan ke suatu kebutuhan tingkat lebih rendah.

Teori “X” dan “Y”

Seorang ilmuwan lain yang hasil karyanya banyak dimanfaatkan dalam usaha mendalami teori motivasi ialah Douglas Mc Gregor seorang psikolog sosial Amerika yang menuangkan hasil-hasil pemikirannya dalam buku dengan judul “The Human side of Enterprise”. Karya tulis ini menonjolkan pentingnya pemahaman tentang peranan sentral yang dimainkan oleh manusia dalam organisasi. Inti teori Mc Gregor adalah:

  1. Teori ‘X” yang pada dasarnya mengatakan bahwa manusiacenderung berperilaku negatif. Seperti: tidak menyukai bekerja, tidak menyukai kemauan dan ambisi untuk bertanggung jawab dan lebih menyukai diarahkan atau diperintah, mempunyai kemampuan yang kecil untuk untuk berkreasi, dll. 
  2. Teori ‘Y” yang pada dasarnya mengatakan bahwa manusia cenderung berperilaku positif. Seperti: tidak malas dan dapat dipercaya. Menurut teori Y ini untuk memotivasi karyawan hendaknya dilakukan dengan cara peningkatan partisipasi karyawan, kerjasama dan keterkaitan pada keputusan, dedikasi dan partisipasi dalam pengambilan keputusan. Jenis motivasi yang diterapkan adalah motivasi positif yaitu dengan memberikan hadiah.61

Daftar Pustaka:

60) Miftah, Thoha,. 2002. Perilaku Organisasi; Konsep Dasar dan Aplikasinya. Manajemen (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada) Hlm:193.

61)  Sondang P. Siagian, Teori Motivasi dan Aplikasinya (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), Hlm:146.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Teori - Teori Motivasi Menurut Para Ahli"

Post a Comment