Makna dan Ciri Interaksi Belajar

Makna dan Ciri Interaksi Belajar. -- Interaksi biasanya berkenaan dengan unsur komunikasi (hubungan) yang didalamnya terdapat dua pelaku yaitu komunikator dan komunikan serta sesuatu yang menjadi bahan interaksi yang disebut pesan (message). Pesan disampaikan oleh komunikator kepada komunikan melalui media atau saluran yang disebut channel (Sardiman AM, 2005 : 7). Penyampaian pesan bisa searah tetapi kebanyakan dua arah atau lebih. Komunikator ketika menyampaikan pesan kepada komunikan menempati posisi sebagai subjek dan objeknya adalah komunikan. Tetapi, ketika komunikan menyampaikan pula pesan kepada komunikator dalam bentuk feed back, maka komunikan berubah posisi menjadi komunikator dan karenanya sebagai subjek penyampai pesan, demikian pula komunikator menjadi komunikan. Keempat unsur komunikasi ini sama-sama mempunyai pesan, demikian pula komunikator menjadi komunikan. Keempat unsur komunikasi ini sama-sama mempunyai peran dalam kesuksesan penyampaian informasi.

Sebagai mahluk sosial (zoon politicon) manusi tidak dapat hidup sendirian. Ia memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya baik yang bersifat material maupun spiritual. Karena itu, kegiatan komunikasi merupakan bagian yang hakiki dalam kehidupan manusia. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar (interaksi edukatif) pada dasarnya merupakan komunikasi timbal balik antara pengajar (dosen atau guru) dan yang diajar (mahasiswa atau siswa) dengan maksud untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam interaksi belajar mengajar, pengajar sebagai komunikator menyampaikan pesan berupa ilmu pengetahuan kepada yang diajar (peserta didik) melalui media pendidikan atau pembelajaran.

Suatu interaksi belajar mengajar secara sadar dilakukan untuk mencapai tujuan, yaitu mengantarkan anak didik ke arah kedewasaannya. Dalam hal ini, interaksi belajar mengajar merupakan sarana untuk mencapai tujuan tersebut. Hal pokok dari kegiatan belajar mengajar adalah sejauhmana tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Hanya saja, tidak dapat dikatakan bahwa interaksi belajar mengajar tidak penting, karena keberhasilan pembelajaran yang indikatornya berupa tercapainya tujuan tergantung pada bagaimana interaksi belajar mengajar dilaksanakan sehingga kegiatan itu harus direncanakan atau disengaja. Pendidikan dan pengajaran, memang, merupakan suatu usaha yang secara sistematis terarah pada upaya perubahan tingkah laku menuju kedewasaan anak didik.

Dapat digambarkan misalnya sorang peserta didik dibimbing, dibina dan ditolong, sehingga pada waktunya ketika dilepaskan dari lembaga pendidikan dimana ia digodok, ia dapat menjadi manusia berguna, bergaul ditengah masyarakat, dan mampu mencari penghidupan dengan bekal ilmu yang telah diperolehnya selama pendidikan. Ketika belajar, peserta didik mengalami suatu proses ‘pertolongan’ kearah yang lebih maju. Barangkali karena itulah, pestalozzi sebagaimana dikutip Sardiman AM. (2005 : 17) mengatakan bahwa makna dan tujuan pendidikan itu ialah Hilfer zur selbsthilfe, artinya pertolongan untuk pertolongan diri.

Perubahan-perubahan yang dialami peserta didik diperoleh melalui suatu proses pendidikan dan pengajaran melalui interaksi tertentu. Dalam proses interaksi itu dibutuhkan komponen-komponen pendukung berupa tujuan, bahan/pesan, siswa/mahasiswa, guru/dosen, metode, situasi, dan penilaian. Interaksi belajar mengajar, sebagaimana dijelaskan oleh Edi Suardi dalam bukunya Paedagogik (1980 : 15-17) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

  1. memiliki tujuan, yakni membantu peserta didik dalam suatu perubahan yang berupa pengembangan tertentu baik pada ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik. perubahan dilakukan secara bertahap melalui proses pembelajaran dengan interaksi tertentu.
  2. adanya suatu prosedur interaksi yang direncanakan dan didesain untuk mencapai tujuan itu. Interaksi belajar mengajar tidak dilakukan semata berdasar selera dan keinginan pengajar tetapi direncanakan dan didesaim melalui Satuan Acara Pembelajaran atau Perkuliahan (SAP)
  3. adanya suatu pengajaran materi khusus. Materi pengajaran ini tersusun secara sistematis dan lengkap dalam suatu kurikulum.
  4. adanya aktivitas siswa, baik fisik maupun mental yang dilakukan di dalam kelas ataupun di luar kelas.
  5. dalam interaksi itu, guru/dosen berperan sebagai pembimbing baik sebagai motivator, mediator, maupun designer. Guru/dosen mengarahkan dan membawa siswa/mahasiswa pada tujuan pembelajaran dengan teknik, metode, dan prosedur yang berlaku.
  6. dibutuhkan disiplin dengan langkah-langkah tertentu sesuai prosedur
  7. adanya batas waktu, yakni interaksi belajar mengajar ditempuh dalam waktu tertentu dan tujuan harus pula dapat dicapai dalam jangka waktu itu.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makna dan Ciri Interaksi Belajar"

Post a Comment