Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi. - Seperti dijelaskan diatas, seseorang belajar atau bekerja karena adanya motivasi tertentu baik motivasi dari dalam maupun luar. Motivasi itu ada kalanya mendorong manusia secara individual, tetapi terkadang kelompok (team work) dalam belajar atau bekerja. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi manusi dalam berbuat, yaitu : 

Pertama, tujuan yang jelas akan membantu seseorang dalam belajar ataupun bekerja. Seseorang dalam belajar ataupun bekerja. Seseorang yang tidak tahu apa tujuan belajar tidak akan bersemangat dan rajin karena ia tidak tahu apa yang dicari dan akan dicapainya. Karena itu, sebelum seseorang belajar atau bekerja hendaklah terlebih dahulu menetapkan tujuan dan tujuan ini biasanya dikaitkan pula dengan kebutuhkan-kebutuhan. Disamping tujuan, visi dan misi juga dapat mempengaruhi motivasi terutama untuk kelompok (teamwork) yang menjadi pijakan mereka dalam melaksanakan tugas dan pekerjaanya,

Kedua, tantangan. Manusia dikaruniai mekanisme pertahanan diri yang disebut “fight atau flight syndrome”. Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara naluri manusia akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut (fight) atau menghindar (flight). Dalam banyak kasus tantangan yang ada merupakan suatu rangsangan untuk mencaoai kesuksesan. Dengan kata lain tantangan tersebut justru merupakan motivator. Namun demikian, tidak semua pekerjaan selalu menghadirkan tantangan. Seorang individu atau sebuah team tidak selamanya akan menghadapi suatu tantangan. Karena itu tantangan perlu dibuat dan diadakan untuk memberikan motivasi. Tantangan ini, sebagaimana motivasi bisa berasal dari luar dapat pula dari dalam. Seseorang yang tidak termotivasi untuk belajar dapat menjadikan temannya sebagai tantangan (rival/saingan) dalam rangka untuk mendapatkan nilai tertinggi, misalnya.

Secara internal, tantangan dapat berupa kesulitan dalam pekerjaan tertentu. Suatu materi ilmu pengetahuan yang sulit dapat menantang seseorang untuk terus mempelajari dan menggelutinya, karena didalamnya ia mendapat kepuasan untuk itu. Hanya saja, kesulitannya itu tidak boleh berlebihan. Jika terlalu sulit dan dianggap sebagai hal yang mustahil dilaksanakan, maka seseorang atau team bisa saja menyerah sebelum mulai mengerjakannya. Sebaliknya, jika terlalu mudah maka seseorang atau team juga akan malas untuk mengerjakannya karena dianggap tidak akan menimbulkan kebanggan baik orang yang melakukannya.

Ketiga, tanggung jawab. Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggung jawab. Tanggung jawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan atau mengambil suatu keputusan. Seseorang atau team yang diberi tanggung jawab dan otoritas yang proposional cenderung akan memiliki motivasi kerja yang tinggi. Dengan kata lain, tanggung jawab dapat mendorong seseorang untuk belajar atau bekerja. Dalam belajar, tanggung jawab berupa keharusan mengikuti pelajaran/kuliah di kelas, mengikuti dan lulus ujian, menyelesaikan sekolah/kuliah dalam waktu tertentu, dan sebagainya. Kelompok (team work) yang diberi tanggung jawab menyelesaikan tugas pemecahan masalah (problem solving) yang sedang mereka hadapi atau yang dihadapi suatu perusahaan atau sekelompok masyarakat tertentu, akan melaksanakannya dengan penuh semangat ketika tanggunga jawab itu dinilai dapat memberikan perubahan yang berarti.

Keempat, kesempatan untuk maju. Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri. Memperlajari konsep dan keterampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik. Jika seseorang merasa dapat melakukan hal-hal tersebut, maka akan tercipta motivasi dan komitmen yang tinggi. Hal ini penting mengingat bahwa perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi individu dalam meningkatkan harga diri. Jika seseorang dengan belajar atau bekerja merasa dapat mengembangkan diri, mempelajari konsep dan keterampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik, maka ia akan bersemangat dalam melakukannya.

Kelima, kepemimpinan baik dalam pengertian kepemimpinan bagi diri sendiri maupun Kepemimpinan untuk orang lain. Kepemimpinan (leadership) bagi diri sendiri maksudnya kemampuan seseorang untuk mengarahkan dirinya ke jalan yang benar, pada kehidupan yang lebih baik, lebih maju, lebih disiplin, dan sebagainya. Kepemimpinan untuk orang lain berkenan dengan kemampuan seseorang  untuk mengarahkan dan membawa orang lain pada kehidupan yang lebih baik, lebih maju, lebih disiplin, dan sebagainya. Tidak dipungkiri bahwa kepemimpinan merupakan faktor yang berperan penting dalam mendapatkan komitmen dari orang-orang yang dipimpin. Seorang pemimpin berperan dalam menciptakan kondisi yang kondusif bagi kelompok untuk bekerja dengan tenang dan harmonis. Seorang pemimpin yang baik juga dapat memahami faktor-faktor yang dapat menimbulkan motiasi seperti yang di sebutkan diatas.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi"

Post a Comment