Proses dan Prosedur dalam Penelitian

Esensi kerja penelitian ilmiah adalah memperoleh kebenaran ilmu pengetahuan berdasarkan data yang benar serta dapat dipertanggung jawabkan validitasnya. Kebenaran ilmu pengetahuan terungkap dalam analisis yang logis (diterima oleh akal sehat) dan objektif (sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya). Melalui proses penelitian yang prosedural, dengan langkah-langkah yang sistematis sejak penemuan masalah, perumusan yang jelas, metodologi dan tehnik pengumpulan data yang tepat, pengolahan dan analisis data yang cermat, terwujudlah sebuah laporan hasil penelitian yang disebut karya ilmiah. Karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun berdasarkan kajian ilmiah, dalam bentuk Penelitian Pustaka (Library Research) atau Penelitian Lapangan (Field Research). Metodologinya bisa menggunakan penelitian kualitatif, yang menerapkan analisis logik dengan tehnik utama observasi. Bisa juga menggunakan metode penelitian kuantitatif yang menerapkan analisis statistik dengan prioritas tehnik angket.
Jenis masalah yang ditemukan akan mengantarkan seoran peneliti melakukan penelitian sesuai dengan sifatnya. Penelitian bisa bersifat deskriptif, ketika peneliti bermaksud menggambarkan suatu keadaan. Bisa juga bersifat korektif, ketika peneliti bermaksud menemukan hubungan antar variabel, bisa juga penelitian bersifat komparatif ketika peneliti bermaksud membandingkan suatu fenomena dengan fenomena lain, untuk ditemukan perbedaan dan persamaannya, kelebihan dan kekurangannya. Penelitian bisa bersifat verifikatif ketika peneliti bermaksud menguji suatu kebenaran peristiwa yang terjadi. Apapun jenis masalahnya, penelitian tetap harus melalui proses dan prosedur yang sistematis.



  1. Proses penelitian dilakukan melalui prosedur yang jelas, dengan langkah-langkah yang sistematis :Mencari, menemukan dan menetapkan masalah sebagai fokus penelitian.
  2. Merumuskan masalah, dengan cara mengidentifikasi dan mengajukan pertanyaan penelitian yang bersifat spesifik (Specific Question), sebagai pedoman bagi peneliti untuk mencari jawabannya dilapangan penelitian.
  3. Menyusun kerangka konseptual (konseptualisasi pemikiran) sesuai permasalahan yang telah dirumuskan, untuk mengantarkan peneliti menggunakan konsep ilmu pengetahuan terkait, dalam memandang masalah yang sedang diteliti dan dicari pemecahannya.
  4. Menetapkan tujuan, maksud dan kegunaan penelitian. 
  5. Menentukan sumber data dan hipotesis jika diperlukan.
  6. Mengumpulkan data.
  7. Mengolah data.
  8. Menganalisis data.
  9. Menyimpulkan hasil penelitian.
  10. Menyusun laporan penelitian.
Proses dan prosedur penelitian ilmiah, menurut versi lain yang dikemukakan oleh Mc. Millan & Schumacher (2003) dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut :
  1. Penelitian Masalah secara umum. Masalah akan menentukan bagian-bagian atau obyek yang akan diteliti.
  2. Peninjauan Masalah Literatur yang paling penting adalah hasil penelitian terdahulu serta teori yang relevan dengan permasalahan penelitian.
  3. Penemuan Masalah Khusus, Pertanyaan Penelitian atau Hipotesis. Seorang peneliti akan dapat menentukan pendekatan kuantitatif atau kualitatif, bila ia telah menemukan batasan masalah yang akan diteliti dan merumuskannya dalam pertanyaan penelitian serta hipotesis. 
  4. Penentuan Rancangan Penelitian dan Metodologi. Peneliti akan menentukan rancangan dan metodologi penelitiannya berdasarkan data yang terkumpul, bagamana subyek penelitian dipilih dan bagaimana data akan diolah.
  5. Pengumpulan Data. Data dikumpulkan melalui cara dan alat yang disahkan melalui uji kesahihan dan keajegan.
  6. Analisis Data dan Penyajian Hasil. Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, dan kianalisis melalui perangkat statistik dan disajikan secara ringkas melalui tabel statistik atau diagram. Adapun penelitian dengan pendekatan kualitatif, dianalisis melalui ketentuan parameter tertentu dan disajikan berdasarkan hasil observasi dalam bentuk uraian, narasi logik.
  7. Penafsiran Temuan dan Pemberian Simpulan dapat disajikan dengan bahasa yang singkat (short), sederhana (simpel) dan berbobot (strong).
Baca juga : Pengertian Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Secara Akademik

Suatu karya tulis ilmiah hakikatnya merupakan hasil laporan penelitian ilmiah, yang diawali dengan pemilihan atau penemuan masalah. Artinya tidak mungkin diadakan sutu penelitian, jika tidak ada masalah yang harus diteliti. Dengan demikian tidak mungkin ada karya tulis ilmiah tanpa penelitian, dan tidak akan ada penelitian tanpa adanya masalah. Sebetulnya dalam segala lapangan kehidupan kita pasti menemukan prmasalahan ilmiah yang harus dipecahkan. Kemungkinan suatu penelitian akan membuka jalan bagi timbulnya masalah yang mendorong dilakukannya penelitian berikutnya. Perkembangan peradaban manusia perubahan masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan, pada dasarnya merupakan samudera yang penuh dengan masalah. Akan tetapi tidak semua orang dapat melihat dan menyadari adanya masalah. Banyak orang, terutama yang belum terbiasa meneliti, mengalami kesulitan menemukan masalah yang tepat untuk diteliti. Menemukan dan menentukan masalah penelitian, memang diakui para peneliti sebagai bagian yang paling pelik dari seuruh proses penelitian. Kesulitan terutama lebih disebabkan oleh kurangnya kemampuan dalam menguasai lapangan penelitian.

Laporan hasil penelitian ilmiah berupa karya tulis dalam bentuk Skripsi untuk S-1, atau Tesis untuk S-2 dan Desertasi untuk S-3, hakikarnya merupakan isi jawaban dan permasalahan yang dimunculkan. Jika masalah sudah jelas dan ditegaskan dalam rumusan, maka proses penetapan judul laporan, garis besar (out line) dan kerangka konseptual, bukan lagi merupakan hal yang sulit.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Proses dan Prosedur dalam Penelitian"

Post a Comment