Peran Pimpinan dalam Pengembangan Profesionalitas Guru SD
Peran Pimpinan dalam Pengembangan Profesionalitas Guru SD. -- Kepala sekolah sebagai orang terdekat dengan guru-guru dalam pengelolaan proses belajar-mengajar, mempunyai peranan penting dalam proses pengembangan profesionalitas guru. Kepala sekolah berusaha melibatkan guru gurunya dalam setiap kesempatan penataran dan latihan yang ditawarkan dari Dinas Pendidikan. Di samping mengikut-sertakan guru-guru dalam berbagai kesempatan kegiatan penataran dan latihan, Kepala Sekolah juga selalu mendorong guru-guru yang dipimpinnya agar mau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal tersebut merupakan salah satu upaya yang ditempuh oleh Kepala Sekolah dalam meningkatkan kualitas kemampuan guru-gurunya. Pemberian kesempatan bagi guru-guru untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dinilai guru-guru sebagai suatu dorongan yang sangat bermanfaat.
Usaha berikut yang dilakukan oleh Kepala sekolah dalam meningkatkan kemampuan guru-guru ialah dengan mewajibkan para guru untuk mengikuti kegiatan KKG. Menurut Kepala sekolah, usaha itu dilakukannya karena di dalam forum KKG itu tersedia tutor dan pemandu mata pelajaran untuk membantu guru-guru yang menemui kesulitan dalam mengelola proses belajar-mengajar.
Di samping upaya-upaya sebagaimana diuraikan di atas, Kepala Sekolah juga melakukan pembinaan langsung kepada para gurunya melalui kegiatan supervisi. Dalam rangka itu, terlebih dahulu Kepala Sekolah menyusun program supervisi sesuai dengan kondisi sekolahnya masing-masing. Kegiatan supervisi oleh Kepala Sekolah tersebut meliputi: (1) supervise kelas dan (2) pengamatan kelas.
Tujuan dilaksanakannya supervisi ialah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar, khususnya membantu guru-guru yang mengalami kesulitan dalam mengelolah proses belajar-mengajar. Agar dapat mengetahui kesulitan dihadapi guru dalam pengelolaan proses belajar-mengajar, Kepala sekolah melakukan kunjungan kelas. Kunjungan ke kelas dimana guru sedang mengajar dimaksudkan untuk mengamati pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar guna mengetahui permasalahan atau kesulitan yang dialami guru yang sedang dikunjungi. Sebagai tindak lanjut dari kunjungan kelas, diadakan dialog dengan guru yang bersangkutan untuk menyepakati cara-cara pengelolaan proses belajar-mengajar yang baik.
Selain upaya-upaya Kepala sekolah, Yayasan sebagai pengelola sekolah swasta juga mempunyai peranan dalam mengembangkan kemampuan mengajar guru. Salah satu kegiatan yang dilaksanaka oleh Yasukda ialah penataran. Pelaksanaan penataran ditujukan untuk memperkenalkan kurikulum 1999 dengan penekanan pada pemantapan dan pemahaman KBK, di samping kegiatan rekoleksi.
Pimpinan lainnya yang dipandang dekat dan bertanggungjawab terhadap peningkatan kemampuan guru-guru, ialah Pengawas SD/TK. Pengawas adalah orang yang ditunjuk dari dinasnya untuk mengawasi pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah, termasuk memberikan pembinaan kepada para guru dalam mengelolah proses belajar-mengajar yang lebih baik. Peranan Pengawas SD/TK dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para guru berjalan sesuai dengan tugasnya. Berkaitan dengan pelaksanaan penataran dan latihan misalnya, pengawas bertugas sebagai penyalur informasi. Jika ada kesempatan penataran dari Dinas Pendidikan Propinsi atau Dinas Pendidikan Kabupaten, informasi itulah yang diteruskan kepada guru di sekolah.
Dalam hubungan dengan pelaksanaan kegiatan KKG, Pengawas menunjuk tutor atau pemandu mata pelajaran yang dipilih dari Kepala Sekolah atau guru-guru yang memiliki kemampuan lebih tinggi. Sedangkan kegiatan yang sering dilakukan oleh Pengawas dalam kaitannya dengan tugasnya adalah melaksanakan supervisi.
Meskipun demikian, masih ada guru-guru yang merasa kurang pembinaan oleh Pengawas. Mereka mengungkapkan bahwa pengawas jarang mengadakan pengamatan ke kelas-kelas di mana proses belajar-mengajar sedang berlangsung. Dikatakan demikian karena mereka jarang melihat dan merasakan bantuan langsung dari pengawas ketika menghadapi kesulitan dalam proses belajar-mengajar.
Pernyataan-pernyataan guru seperti diungkapkan di atas dapat dimaklumi. Oleh karena, banyak sekolah yang tersebar pada wilayah kerja dinas pendidikan, maka tidak mungkin melaksanakan tugas dan tanggung jawab-nya sebagaimana mestinya sesuai harapan para guru. Untuk itu, ia menunjuk beberapa orang sebagai tutor dan pemandu mata pelajaran guna memberikan bantuan kepada guru-guru dalam melaksanakan tugas mengajar.
Dengan demikian, dalam setiap bulan pada saat diadakan kegiatan KKG, Pengawas mendelegasikan tugas kepada para tutor dan pemandu untuk memberikan bantuan kepada guru-guru. Melalui Tutor dan pemandu itu pula, Pengawas memperoleh informasi tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi para guru dalam mengelola proses belajar-mengajar. Jika banyak guru mempunyai kebutuhan dan kesulitan yang sama, maka Pengawas menyampaikan hal tersebut ke Dinas Pendidikan Kabupaten untuk dipertimbangkan dalam penyusunan rencana penataran berikutnya.
Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa Pengawas SD/TK mempunyai peranan penting dalam mengembangkan profesionalisme guru, walaupun jarang terlihat dan terasakan secara langsung oleh guru-guru di sekolah, karena dalam kenyataannya mereka hanya sering berhadapan dengan tutor dan pemandu mata pelajaran. Pada hal tanpa disadari guru-guru, tutor dan pemandu yang membantunya dalam setiap kegiatan KKG itu merupakan perpanjangan tangan pengawas. Tutor dan pemandu mendapat tugas dari Pengawas menyampaikan informasi tentang kesulitan guru-guru dalam pengelolaan pengajaran kepada Pengawas dan bersama Pengawas mencari jalan pemecahannya guna membantu guru-guru mengatasi kesulitannya sendiri.
Di samping upaya-upaya sebagaimana diuraikan di atas, Kepala Sekolah juga melakukan pembinaan langsung kepada para gurunya melalui kegiatan supervisi. Dalam rangka itu, terlebih dahulu Kepala Sekolah menyusun program supervisi sesuai dengan kondisi sekolahnya masing-masing. Kegiatan supervisi oleh Kepala Sekolah tersebut meliputi: (1) supervise kelas dan (2) pengamatan kelas.
Tujuan dilaksanakannya supervisi ialah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar, khususnya membantu guru-guru yang mengalami kesulitan dalam mengelolah proses belajar-mengajar. Agar dapat mengetahui kesulitan dihadapi guru dalam pengelolaan proses belajar-mengajar, Kepala sekolah melakukan kunjungan kelas. Kunjungan ke kelas dimana guru sedang mengajar dimaksudkan untuk mengamati pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar guna mengetahui permasalahan atau kesulitan yang dialami guru yang sedang dikunjungi. Sebagai tindak lanjut dari kunjungan kelas, diadakan dialog dengan guru yang bersangkutan untuk menyepakati cara-cara pengelolaan proses belajar-mengajar yang baik.
Selain upaya-upaya Kepala sekolah, Yayasan sebagai pengelola sekolah swasta juga mempunyai peranan dalam mengembangkan kemampuan mengajar guru. Salah satu kegiatan yang dilaksanaka oleh Yasukda ialah penataran. Pelaksanaan penataran ditujukan untuk memperkenalkan kurikulum 1999 dengan penekanan pada pemantapan dan pemahaman KBK, di samping kegiatan rekoleksi.
Pimpinan lainnya yang dipandang dekat dan bertanggungjawab terhadap peningkatan kemampuan guru-guru, ialah Pengawas SD/TK. Pengawas adalah orang yang ditunjuk dari dinasnya untuk mengawasi pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah, termasuk memberikan pembinaan kepada para guru dalam mengelolah proses belajar-mengajar yang lebih baik. Peranan Pengawas SD/TK dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para guru berjalan sesuai dengan tugasnya. Berkaitan dengan pelaksanaan penataran dan latihan misalnya, pengawas bertugas sebagai penyalur informasi. Jika ada kesempatan penataran dari Dinas Pendidikan Propinsi atau Dinas Pendidikan Kabupaten, informasi itulah yang diteruskan kepada guru di sekolah.
Dalam hubungan dengan pelaksanaan kegiatan KKG, Pengawas menunjuk tutor atau pemandu mata pelajaran yang dipilih dari Kepala Sekolah atau guru-guru yang memiliki kemampuan lebih tinggi. Sedangkan kegiatan yang sering dilakukan oleh Pengawas dalam kaitannya dengan tugasnya adalah melaksanakan supervisi.
Meskipun demikian, masih ada guru-guru yang merasa kurang pembinaan oleh Pengawas. Mereka mengungkapkan bahwa pengawas jarang mengadakan pengamatan ke kelas-kelas di mana proses belajar-mengajar sedang berlangsung. Dikatakan demikian karena mereka jarang melihat dan merasakan bantuan langsung dari pengawas ketika menghadapi kesulitan dalam proses belajar-mengajar.
Pernyataan-pernyataan guru seperti diungkapkan di atas dapat dimaklumi. Oleh karena, banyak sekolah yang tersebar pada wilayah kerja dinas pendidikan, maka tidak mungkin melaksanakan tugas dan tanggung jawab-nya sebagaimana mestinya sesuai harapan para guru. Untuk itu, ia menunjuk beberapa orang sebagai tutor dan pemandu mata pelajaran guna memberikan bantuan kepada guru-guru dalam melaksanakan tugas mengajar.
Dengan demikian, dalam setiap bulan pada saat diadakan kegiatan KKG, Pengawas mendelegasikan tugas kepada para tutor dan pemandu untuk memberikan bantuan kepada guru-guru. Melalui Tutor dan pemandu itu pula, Pengawas memperoleh informasi tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi para guru dalam mengelola proses belajar-mengajar. Jika banyak guru mempunyai kebutuhan dan kesulitan yang sama, maka Pengawas menyampaikan hal tersebut ke Dinas Pendidikan Kabupaten untuk dipertimbangkan dalam penyusunan rencana penataran berikutnya.
Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa Pengawas SD/TK mempunyai peranan penting dalam mengembangkan profesionalisme guru, walaupun jarang terlihat dan terasakan secara langsung oleh guru-guru di sekolah, karena dalam kenyataannya mereka hanya sering berhadapan dengan tutor dan pemandu mata pelajaran. Pada hal tanpa disadari guru-guru, tutor dan pemandu yang membantunya dalam setiap kegiatan KKG itu merupakan perpanjangan tangan pengawas. Tutor dan pemandu mendapat tugas dari Pengawas menyampaikan informasi tentang kesulitan guru-guru dalam pengelolaan pengajaran kepada Pengawas dan bersama Pengawas mencari jalan pemecahannya guna membantu guru-guru mengatasi kesulitannya sendiri.
Sumber :
Upaya Pengembangan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar
Natsir B. Kotten (Natsir B. Kotten adalah dosen tetap Universitas Flores dan Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan)
Natsir B. Kotten (Natsir B. Kotten adalah dosen tetap Universitas Flores dan Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan)
JURNAL ILMU PENDIDIKAN, FEBRUARI 2005, JILID 12, NOMOR 1
0 Response to "Peran Pimpinan dalam Pengembangan Profesionalitas Guru SD"
Post a Comment