Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya

Manusia sebagai makhluk berbudaya 
Bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sanskerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir berakal budi atau makhluk yang berakal budi. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. 


Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu organisme hidup (living organisme). Terbentuknya pribadi  seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim   dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertical (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Oleh karena itu lingkungan mempunyai pengaruh besar terhadap manusia itu sendiri.

Kata budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa. Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan, yang berasal dari Bahasa Sangsekerta budhayah yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture. 

Sedangkandalam bahasa Latin dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Menurut Wattimena (2011: 39) budaya berasal dari bahasa Latin colere yang mempunyai arti merawat, memelihara, dan menjaga.
Definisi budaya dalam pandangan Ahli-ahli antropologi merumuskan definsi budaya sebagai berikut:

Linton: 1940, mengartikan budaya dengan: Keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.

Kluckhohn dan Kelly: 1945 berpendapat bahwa budaya adalah: Semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu, sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia.

Pengertian Kebudayaan menurut E B Tylor, Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum, kesenian, adat-istiadat serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota dari masyarakat. Kebudayaan tersebut mencakup semua yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, Pengertian Kebudayaan adalah semua hasil rasa, karya dan cipta masyarakat. Dalam hal ini, karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, sehingga kekuatan dan hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.

Pork dan Burgess mengemukakan pengertian kebudayaan, Kebudayaan ialah sejumlah totalitas dan organisasi serta warisan sosial yang diterima sebagai sesuatu yang bermakna dimana dipengaruhi oleh watak dan sejarah hidup suatu bangsa.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang super-organic, karena kebudayaan yang secara turun temurun dari generasi ke generasi tetap hidup terus menerus. 

Dalamkehidupan sehari-hari pengertian kebudayaan diidentikkan dengan kesenian, kesenian yang dimaksud ini terutama seni tari dan seni suara. Akan tetapi, jika istilah kebudayaan diartikan menurut ilmu-ilmu sosial, maka dapat dikatakan bahwa kesenian merupakan salah satu bagian saja dari kebudayaan.

Dari pengertian kebudayaan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Kebudayaan adalah suatu hasil karya, rasa dan cipta dari masyarakat yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. 

Kebudayaanberguna bagi manusia untuk melindungi diri terhadap alam, mengatur hubungan yang terjadi antara manusia dan sebagai wadah dari segenap perasaan manusia.Selain itu terdapat tiga wujud kebudayaan yaitu :

wujud pikiran, gagasan, ide-ide, norma-norma, peraturan,dan sebagainya. Wujud pertama dari kebudayaan ini bersifat abstrak, berada dalam pikiran masing-masing anggota masyarakat di tempat kebudayaan itu hidup.
aktifitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat. Sistem sosial terdiri atas aktifitas-aktifitas manusia yang saling berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu dengan yang lain setiap saat dan selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat kelakuan. Sistem sosial ini bersifat nyata atau konkret.

Wujud fisik, merupakan seluruh total hasil fisik dari aktifitas perbuatan dan karya manusia dalam masyarakat.
Berkenaan dengan hal tersebut diatas, maka yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk berbudaya dapat dilihat dari dua sisi. Yang pertama manusia sebagai subjek yang membentuk sebuah kebudayaan sebagai perwujudan daya, cipta, rasa dan karsa. 

Manusiasebagai makhluk yang mempunyai kebutuhan untuk beraktualisasi diri sehingga akan berupaya menuangkan ide, gagasan, norma, kreatifitas serta hasil pikirnya menjadi sebuah bentuk yang lebih konkret yaitu budaya.

Kedua, dapat dilihat dari sisi manusia sebagai pengguna kebudayaan itu sendiri. Manusa adalah makhluk berbudaya, sistem kemasyarakatan, sistem kepercayaan, bahasa dan lain sebagainya merupakan bentuk budaya yang digunakan oleh manusia. Sehingga akan membentuk sebuah siklus dimana manusia sebagai pembentuk dan pengguna dari sebuah budaya.

Penulis : Mifta Hulaikah

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya"

Post a Comment