Pelaksanaan dan Pengarahan Program Bimbingan Konseling di Sekolah
Pelaksanaan dan Pengarahan Program Bimbingan Konseling di
Sekolah -- Setiap sekolah sebagai
satuan pendidikan perlu merancang program
bimbingan dan konseling sebagai
bagian integral dari
program sekolah secara
keseluruhan. Program inilah yang
akan dijadikan acuan
pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling di sekolah tersebut. Terdapat dua jenis program
yang perlu dirancang dan diprogramkan, yakni:
1. Program tahunan
sebagai program sekolah
Program tahunan ini dijabarkan menurut alokasi waktu pada
setiap semester, program bulanan, bahkan
program mingguan. Oleh
karena itu, perlu
dibuat dalam satu matriks atau schedule. Dalam program itu dicantumkan substansi kegiatan, jenis
layanan menurut alokasi waktu. Kegiatan
layanan bimbingan dan konseling sebagai program sekolah, antara lain :
-
Pemberian layanan
informasi melalui ceramah yang mengundang narasumber dari luar sekolah
-
Program pemberian layanan
orientasi bagi siswa baru pada awal tahun.
-
Mengadakan tes bakat dan
minat untuk bahan pertimbangan penjurusan.
-
Mengadakan kunjungan
ketempat industri yang
bermanfat bagi bimbingan karir.
-
Membentuk kelompok-kelompok
group counseling.
-
Memberikan pelatihan
keterampilan belajar akademik
2. Program kegiatan
layanan bagi setiap
guru pembimbing sesuai
dengan pembagian tugas layanan di sekolah.
Setiap guru pembimbing
perlu membuat program
berupa satuan layanan (satlan) badan
satuan kegiatan pendukung
(satkung) setiap kali
akan melakukan pelayanan kepada
siswa berdasarkan jadwal
yang telah ditetapkan.Penyusunan program
pada masing-masing bidang
pelayanan bimbingan dan konseling hendaknya disesuaikan dengan
karakteristik satuan pendidikan
atau jenis dan
jenjang sekolah. Agar
pelaksanaan program kegiatan layanan bimbingan dan konseling sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai maka diperlukan pengarahan agar
terjadi suatu tat kerja yang diwarnai oleh
koordinasi dan komonikasi
yang efektif diantara
staf bimbingan dan konseling. Pengarahan
ini juga dilakukan
untuk memotivasi staf
dalam melakukan
tugas-tugasnya sehingga memungkinkan
kelancaran dan efektivitas
pelaksanaan program yang telah direncanakan.
Kegiatan pelayanan bimbingan konseling diluar jam pembelajaran sekolah
/ madrasah dapat berbentuk
kegiatan tatap muka
maupun non tatap
muka dengan peserta didik,
untuk menyelenggarakan
layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan
kolompok, konseling kelompok,
dan mediasi, serta kegiatan lainnya
yang dapat dilaksanakan
di luar kelas.
Setiap kegiatan pelayanan
bimbingan konseling dicatat dalam laporan pelaksanaan program.
Sardiman (2011:142) menyatakan bahwa ada sembilan peran guru
dalam kegiatan bimbingan konseling, yaitu:
- Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.
- Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran dan lain-lain.
- Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar-mengajar.
- Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
- Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.
- Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan pengetahuan.
- Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar.
- Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
- Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.
Aspek-aspek yang ada di dalam unsur perencanaan program
bimbingan konseling di sekolah adalah
:
1). melakukan identifikasi terhadap masalah, 2).
pembahasan masalah, 3). analisis
swof, 4). analisis
kebutuhan, 5). menetapkan perencanaan yang akan dilakukan. Sehingga
berdasarkan itu semua perencanaan pembelajaran bimbingan konseling
di sekolah akan
berjalan dengan baik
sesuai dengan apa yang
diharapkan dari hasil
program tersebut. Bimbingan
konseling bagi siswa merupakan bentuk
bimbingan siswa terhadap
apa yang baik
dan tidak baik dilakukan oleh siswa.
semoga program pendidikan di indonesia bisa berkembang seperti negara maju lainnya, 7 Cara Mengajar Guru yang Baik dan Disukai Murid Sekolah
ReplyDelete