Membentuk Kebiasan Membaca dan Minat Membaca Sejak Dini
Membentuk Kebiasan Membaca dan Minat Membaca Sejak Dini. -- Apabila suatu kegiatan atau sikap, baik yang bersifat
fisik maupun mental, telah mendarah daging pada diri seseorang, maka dikatakan
bahwa kegiatan atau sikap itu telah menjadi kebiasaan. Terbentuknya suatu
kebiasaan tidak dapat terjadi dalam waktu singkat, tetapi pembentukan itu
adalah proses perkembangan yang memakan waktu relatif lama.
Pengertian Kebiasaan Membaca
Menurut DP. Tampubolon, kebiasaan membaca adalah
kegiatan membaca yang telah mendarah daging pada diri seseorang (dari segi
kemasyarakatan, kebiasaan adalah kegiatan membaca yang telah membudaya dalam
suatu masyarakat)18.
Sedangkan Dewa Ketut Sukardi berpendapat bahwa “apabila
membaca buku itu diwajibkan untuk mengulang berkali-kali maka akan terbentuklah
kebiasaan membaca. Kebiasaan membaca akhirnya akan menimbulkan kegemaran
membaca”19.
Kebiasaan Membaca Sejak Kecil
Pada waktu anak belajar membaca, ia belajar mengenal
kata demi kata, mengejanya, dan membedakannya dengan kata-kata lain. Anak harus
membaca dengan bersuara, mengucapkan setiap kata secara penuh agar diketahui
apakah benar atau salah ia membaca. Selagi belajar anak diajari membaca secara
struktural, yaitu dari kiri ke kanan dan mengamati tiap kata dengan seksama
pada susunan yang ada. Oleh karena itu, pada waktu membaca anak melakukan
kebiasaan berikut:
- Menggerakkan bibir untuk melafalkan kata yang dibaca.
- Menggerakkan kepala dari kiri ke kanan.
- Menggunakan jari atau benda lain untuk menunjuk kata demi kata20.
Membentuk kebiasaan membaca yang efisien memakan waktu
yang relatif lama. Selain waktu, faktor keinginan dan kemauan serta motivasi
perlu ada. Tetapi keinginan dan kemauan harus diperkuat oleh motivasi. Selain
itu faktor lingkungan juga berperan. Jika lingkungan tidak mendorong, dan
bahkan menghambat, maka kebiasaan sukar, atau bahkan tidak akan terbentuk.
Oleh karena itu, usaha-usaha pembentukan hendaklah
dimulai sedini mungkin dalam kehidupan, yaitu sejak masa anak-anak. Pada masa
anak-anak, usaha pembentukan dalam arti peletakkan pondasi minat yang baik
dapat dimulai sejak kira-kira umur dua tahun, yaitu sesudah anak mulai dapat
mempergunakan bahasa lisan (memahami yang dikatakan dan berbicara).
Usaha-usaha Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca pada Anak
Banyak usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk
mengembangkan minat dan kebiasaan membaca pada anak. Namun usaha-usaha itu
memiliki sasaran yang berbeda. Bagi anak-anak yang belum dapat membaca,
bertujuan utama untuk menumbuhkan minat membaca, yang sendirinya juga untuk
mencapai kesiapan membaca. Akan tetapi, bagi anak-anak yang sudah dapat
membaca, usaha-usaha itu mempunyai tujuan bukan hanya menumbuhkan, melainkan
juga mengembangkan minat dan kebiasaan membaca.
Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut:
1) Pengaruh dan Peranan Orang tua
Komisi Plowden (1964) mengadakan survei nasional atas Sekolah-sekolah
Dasar menyimpulkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi kemajuan anak di
sekolah adalah tingkat perhatian orang tua pada anak di rumah.
Begitu pula Komisi Bullock (1975) menyimpulkan penelitiannya bahwa
peranan orang tua sangat menentukan dalam pendidikan anak, terutama pada
tingkat prasekolah dan SD, khususnya dalam membaca dan perkembangan bahasa.
Pengaruh dan peranan orang tua dapat dilakukan dengan:
- Mendorong perkembangan bahasa anak.
- Menjadi teladan dalam membaca.
- Membaca dan bercerita.
- Bermain dengan bacaan dan tulisan.
- Memanfaatkan sarana-sarana lingkungan21
Mendorong perkembangan bahasa anak dapat dilakukan
terutama melalui percakapan-percakapan dengan anak. Cara mendorong perkembangan
bahasa anak yaitu melalui peniruan, penyempurnaan, pengomentaran, dan responsi
dorongan.
Orang tua harus menjadi teladan bukan hanya dalam
kehidupan keluarga dan masyarakat umumnya, tetapi juga dalam membaca
Bercerita kepada anak memainkan peranan penting bukan
saja dalam menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca, tetapi juga dalam
mengembangkan bahasa dan pikiran anak.
Bermain-main dengan bacaan dan tulisan menumbuhkan minat
dan kebiasaan membaca dan menulis dalam diri anak-anak.
Selain dari kegiatan-kegiatan di rumah dengan
memanfaatkan sarana-sarana yang ada, orang tua juga perlu memanfaatkan berbagai
sarana yang terdapat dalam lingkungan seperti toko buku, perpustakaan, kantor
pos, televisi (TV), plaza, dan toko swalayan, dan lain-lain.
2)
Membaca Dini
Membaca dini ialah membaca yang diajarkan secara terprogram (secara
formal) kepada anak prasekolah.
DP. Tampubolon mengemukakan ada empat keuntungan
mengajar anak membaca dini dilihat dari segi proses belajar mengajar:
- Belajar membaca dini memenuhi rasa ingin tahu anak.
- Situasi akrab dan informal di rumah dan di kelompok bermain (KB) atau taman kanak-kanak (TK) merupakan faktor yang kondusif bagi anak untuk belajar.
- Anak-anak yang berusia dini pada umumnya perasa dan mudah terkesan, serta dapat diatur.A
- Anak-anak yang berusia dini dapat mempelajari sesuatu dengan mudah dan cepat22.
Bertitik tolak dari pengertian bahwa membaca adalah
kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan, dan membaca dini
merupakan usaha mempersiapkan anak memasuki pendidikan dasar, DP. Tampubolon
menyebutkan lima
prinsip pokok membaca dini, yaitu:
- Materi bacaan harus terdiri dari kata-kata, frase-frase, dan kalimat-kalimat. Ini berarti bahwa bacaan itu harus mempunyai makna yang dapat dipahami oleh anak.
- Membaca terutama didasarkan pada kemampuan memahami bahasa lisan, dan bukan pada kemampuan berbicara.
- Mengajarkan membaca bukan mengajarkan aspek-aspek kebahasaan seperti tata bahasa, kosa kata, dan lain-lain, dan bukan mengajarkan logika atau cara berpikir (walaupun membaca tidak terlepas dari proses berpikir). Bahan-bahan pelajaran membaca dini haruslah yang berada dalam ruang lingkup kemampuan bahasa dan berpikir anak.
- Membaca tidak harus bergantung pada pengajaran menulis. Ini berarti bahwa anak dapat diajar membaca, walaupun dia belum dapat menulis.
- Pengajaran membaca harus menyenangkan bagi anak.
Dari penjelasan di atas kiranya dapat dilihat bahwa
pengajaran membaca adalah bersifat individual. Program dan metode harus
disesuaikan dengan perkembangan setiap anak. Dengan demikian, pada dasarnya
orang tua atau guru KB atau TK dapat juga menyusun dan mengembangkan program
(bahan-bahan pelajaran) nya sendiri dan juga metode mengajar sesuai dengan
perkembangan anak atau anak-anak yang bersangkutan
0 Response to "Membentuk Kebiasan Membaca dan Minat Membaca Sejak Dini"
Post a Comment