Memahami Trik Marketing Pedagang Buah

Trik Marketing Pedagang Buah 


Sudah menjadi hal lumrah bagi pedagang buah-buah musiman yang jualan di pinggir jalan memberi tulisan harga buah yang dia jual. Tulisannya besar-besar dengan spidol permanen di atas kertas kardus bekas.


RAMBUTAN 5.000

Tanpa ragu aku membelokkan setir motorku minggir. Beberapa jenis buah dikelompokkan dalam gabungan masing-masing. 

"Yang ini berapa, Bu?" Tanyaku sambil menunjuk buah rambutan yang segar-segar dan tampak bagus-bagus pula.

"Oh, yang ini pakai tangkai sekilo sepuluh ribu. Yang protolan ini enam ribu lima ratus."

"Lha, yang lima ribuan yang mana?"

"Yang ini." Ditunjuknya buah rambutan yang sudah layu dan nampak mengenaskan di ujung mobil pick up-nya. Padahal kan, itu bintang iklannya yang lima ribuan, eh.

Hemmm... 

"Ya sudah. Mau beli yang protolan aja dua kilo."

"Ini tiga kilo dua puluh ribu. Mau?"

Tiba-tiba deretan angka bermain di atas kepala. Sambil mikir sampai nge-blank akhirnya ku terima tawarannya, beli tiga kilo. Setelah ditimbang, ku bawa sekresek rambutan dan kutaruh di cantolan motor.

Baru naik, langsung menghitung. Enam ribu lima ratus kali dua tiga belas ribu. Kalau tiga kilo berarti tambah enam ribu lima ratus, jadi sembilan belas ribu lima ratus. Oalaaah! Dodol! Selisih lima ratus! 

Pernah juga lihat tulisan harga buah yang lain. 

KELENGKENG 20.000

Waah, murah amaat! Di pasar masih empat puluh ribu sekilo. Rejeki, nih! Apalagi di pick up tampak gunungan buah kelengkeng yang besar-besar dan cukup segar.

Akhirnya aku kembali tergoda. 

Setelah parkir motor, segera aku melihat-lihat.

"Berapa, Bu sekilo?"

"Empat puluh ribu."

'Lho, apa-apaan ini, kan tulisan di depan dua puluh ribu?' batinku, shock.

Setelah ku teliti lagi, ternyata di bawah tulisan itu ada tulisan pecahan setengah keciiiil, mungkin lebih kecil dari atom. Halah, lebay. Hahaha.

'Dasar mata siwer, gak konsen lihat tulisan gara-gara lihat harga miring', makiku dalam hati.

Pengalaman 'tertipu' trik marketing penjual buah membuatku selalu bertanya lagi, karena meski tertera harga di depan, ternyata tidak membuat jualan mereka berharga seragam.

Dan aku, pernah jadi korban dengan tiba-tiba meminta dibungkuskan sekian kilo. Pas totalan, alamaaak harganya jadi dua kali lipat. Apes, deh! Mau balikin gak pede, Maaak! Akhirnya, dengan perasaan dongkol aku bawa pulang juga itu buah. Makanya sekarang kalau mau beli pasti tanya dulu walau ada tulisan segede itu. Kapok. Hahaha.

Penulis : Binti Muhisnah
https://www.facebook.com/binti.muhsinah.3

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Memahami Trik Marketing Pedagang Buah"

Post a Comment