Pendekatan Dalam Menyusun Kurikulum Menurut Oemar Hamalik

Pendekatan Kurikulum Menurut Oemar Hamalik. -- Kurikulum terus menerus diperbagahrui sesuai dengan perkembangan zaman, kurikulum terbaru merupakan hasil dari evaluasi, pemikiran dan refleksi dari kurikulum sebelumnya sehingga mengalami peningkatan dan penyempurnaan. Hal ini dilakukan untuk membekali peserta didik di dalam menghadapi masa depan.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar dirumuskan untuk memberikan arah di dalam menyusun bahan pengajaran sehingga tercipta lulusan yang mempunyai kompetensi yang cukup dalam menghadapi berbagai perubahan, persaingan dan ketidaktentuan kehidupan di masa mendatang.

Penyusunan kurikulum ini tentunya disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan berfikir peser didik, sehinga kurikulum menjadi kurikulum tingkat satuan pendidikan. Selain itu pemilihan bahan pengajaran yang merupakan bagian integral dari kurikulum untuk mencapai standar kompetensi dan komptensi dasar yang ingin dicapai sesuai dengan tingkat satuan pendidikan.

Untuk mengimplementasikan standar kompetensi dan kompetensi dasar tentunya juga  memperhatikan efektivits dan efisiensi dari implementasi tersebut. Pemilihan bahan pengajaran dan model pembelajaran maupun pendekatan dalam pembelajaran tentunya merupakan masalah yang sangat penting dalam pengembangan kurikulum tersebut. Menurut Oemar Hamalik dalam mengeksplorasi kurikulum ada beberapa pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan kultural.

Dalam struktur kebudayaan mempunyai beberapa dimensi yang mempengaruhi implementasi kurikulum. diantaranya dimensi politik, dimensi ekonomi dan dimensi sistem nilai yang semuanya akan menyumbang kerangka acuan yang cukup besar dalam mengekspresikan kurikulum, dibanding dimensi-dimensi yang lain.

2. Pendekatan multidimensional.

Kurikulum harus berdasarkan kebijakan-kebijakan politik yang dilaksakan pemerintah, kosep pendidikan yang jelas, psikologi belajar tertentu dan sesuai dengan permintaan masyarakat (pasar).

3. Pendekatan manajerial.
Pengembangan isi kurikulum harus mencerminkan hubungan timbal balik antara pendidikan dengan variabel lainnya seperti ekonomi, budaya, sosial dan lain sebagainya. Selain itu harus sesuai dengan jenjang, fungsi, tujuan pendidikan, faktor-faktor kurikulum itu sendiri, dan memungkinkan terjadinya interaksi edukatif dalam proses belajar mengajar di kelas.

4. Pendekatan professional.
Kompetensi sebagai indikator keahlian dalam bidang tertentu, sehingga kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi perekembangan saat itu dan yang akan datang.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pendekatan Dalam Menyusun Kurikulum Menurut Oemar Hamalik"

Post a Comment