Cerpen Berjudul: Jangan Ghibahi Mertua

JANGAN GHIBAHI MERTUA. --  Luar biasa zaman sekarang kehidupan berkeluarga. Tidak suka dengan mertua. Tapi masih bertahan dengan anaknya. Kalau kau tidak suka kenapa tidak bercerai saja.

Jika zaman dulu ghibahin mertua ke tetangga. Kalau masa sekarang melalui sosial media.
Tetap saja namanya itu DOSA wahai manusia. Orang yang hobi ghibah sama saja makan bangkai saudara.

Selama ini kondisi ekonomi keluarga kamu morat marit ,anak -anak sakit dan lainnya. Mungkin saja itu akibat telah GHIBAHI kedua orang tua. .

Mertua ataupun menantu tetaplah manusia. Yang harus diingat kamu yang memilih anaknya untuk jadi pasangan hingga ke akhirat sana.
Bukankah seperti itu janji diucapkan ketika akad berucap juga. Maka sudah tentu terima satu paket juga termasuk sikap mertua.

Jika sayang dengan orang tua maka otomatis begitu dengan mertua itu realita kehidupan juga. Maka buat siapapun memilih pasangan maka lihat perilakunya dengan orang tua.

Jika orang tua kandungnya saja dia bentak. Mungkin saja mertuanya ditembak. Jika orang tua dia ledeki maka mudah baginya mertua dicaci maki.

Kalau kamu tidak suka sikap mertua maka cobalah interopeksi diri saja. Jangan merasa baik Anda juga. Suatu saat Anda akan jadi mertua ke depannya. Kalau tidak kuat lagi atas ucapannya lebih baik Anda bercerai saja.

Jangan muka aja yang dijaga dari sinar matahari. Tapi barengi dengan tahan jari untuk tidak caci maki mertua di sosial media ini. Stop  bergaya muslim dan muslimah. Tapi tetap hobi GHIBAH.

Penyakit ghibah itu bisa merusak amal Anda. Stop bergaya malaikat juga. Tidak kuat dengan sikap orang tua  pasangan Anda. Tapi masih masih bersama anaknya. Itu patut diperiksa kejiwaan segera.

Tidak perlu marah - marah ataupun salahin orang lain juga. Faktanya kamu yang memilih untuk berkeluarga. Maka seharusnya menerima juga sikap mertua. Sosial media bukan tempat sampah berupa ghibah tapi jadikan alat menuju jannah.

Penulis : Zulkifli Abdul Khair

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cerpen Berjudul: Jangan Ghibahi Mertua"

Post a Comment