Review Buku : Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter

A. Pendahuluan
Secara faktual, data realistik menunjukkan bahwa moralitas maupun karakter bangsa saat ini telah runtuh. Runtuhnya moralitas dan karakter bangsa tersebut telah mengundang berbagai musibah dan bencana di negeri ini. Musibah dan bencana tersebut meluas pada ranah sosial-keagamaan, hukum, maupun politik.
Musibah sosial-keagamaan dapat ditelaah pada hilangnya etika kemanusiaan, sehingga penghormatan terhadap orang yang lebih tinggi derajatnya dianggap lebih penting daripada menghormati pribadi manusia; goncangan hukum dan politik dapat diamati pada kasus korupsi yang terjadi di setiap meja instansi, praktik money politik, dan sebagainya.
Kemendiknas menetapkan gerakan nasional berupa pendidikan karakter (2010-2025) melalui keputusan pemerintah Republik Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 11 Mei tahun 2010 tentang gerakan nasional pendidikan karakter. Gerakan sosial atas rapuhnya karakter bangsa ini.
Dalam pelaksanaannya, khususnya jalur pendidikan pembangunan karakter bangsa dilakukan melalui penataan pendidikan moral yang telah berlangusng sejak lama di semua jenjang pendidikan (SD/MI hingga SMA/MA/SMK) dengan penamaan yang baru, yakni pendidikan karakter.
B. Pendidikan Karakter
Dalam kalimat pendidikan karakter terdapat 2 kata yakni pendidikan dan karakter. Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam proses pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar tumbuh berkembang menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat dan berakhlak (berkarakter) mulia (UU No. 20 tahun 2003). Sistem pendidikan nasional (Sisdiknas) menegaskan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (UU No. Tahun 2003 pasal 3).
Karakter merupakan nilai-nilai universal perilaku manusia yang meliputi seluruh aktivitas kehidupan, baik yang berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri, sesama manusia maupun dengan lingkungan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.
Dari konsep pendidikan dan karakter sebagaimana disebutkan diatas, muncul konsep pendidikan karakter (character education). Ahmad Ahmin (1980:62) mengemukakan bahwa kehendak (niat) merupakan awal terjadinya akhlak (karakter) pada diri seseorang jika kehendak itu diwujudkan dalam bentuk pembiasaan sikap dan perilaku.

C. Nilai-nilai Karakter
Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) telah merumuskan 18 nilai karakter yang ditanamkan dalam diri peserta didik sebagai upaya membangun karakter bangsa. 18 nilai karakter tersebut telah disesuaikan dengan kaidah-kaidah ilmu pendidikan secara umum, sehingga lebih berkemajuan untuk diterapkan dalam praksis pendidikan, baik sekkolah maupun madrasah.
Selain itu, 18 nilai karakter tersebut telah dirumuskan dalam standar kompetensi dan indikator pencapaiannya di semua mata pelajaran, baik sekolah maupun madrasah. Dengan demikian, pendidikan karakter dapat dievaluasi, diukur, dan diuji ulang.
Berikut ini akan dikemukakan 18 nilai karakter yang telah disusun oleh Kemendiknas melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum (Kementrian Pendidikan Nasional, 2010) :
1.      Religius.
2.      Jujur.
3.      Toleransi.
4.      Disiplin.
5.      Kerja keras.
6.      Kreatif.
7.      Mandiri.
8.      Demokratis.
9.      Rasa ingin tahu.
10.  Semangat kebangsaan.
11.  Cinta tanah air.
12.  Menghargai prestasi.
13.  Komunikatif.
14.  Cinta damai.
15.  Gemar membaca.
16.  Peduli lingkungan.
17.  Peduli sosial.
18.  Tanggung jawab.

D. Strategi Pembelajaran Bermuatan Karakter
Adapun strategi pembelajaran yang dapat digunakan pendidik dalam membentuk karakter peserta didik melalui mata pelajaran yang tersedia. Berikut ini ada 10 strategi pembelajaran aktif-menyenangkan bermuatan karakter yang dapat diterapkan ke peserta didik. Sebelum diuraikan kesepuluh strategi pembelajaran aktif-menyenangkan bermuatan karakter, terlebih dahulu akan dikemukakan definisi strategi pembelajaran.
Strategi Pembelajaran adalah langkah-langkah yang ditempuh guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang ada, guna mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Kesepuluh strategi ini banyak disebut para ahli pendidikan sebagai strategi pembelajaran paling akomodatif, sehingga memungkinkan dimasukinya nilai-nilai karakter atau muatan karakter.
Kesepuluh strategi pembelajaran akti-menyenangkan tersebut adalah
1.      Active Learning bermuatan karakter.
2.      Cooperative Learning bermuatan karakter.
3.      Contextual Teaching and Learning (CTL) bermuatan karakter.
4.      Strategi Pembelajaran Inkuiri bermuatan karakter.
5.      Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) bermuatan karakter.
6.      Strategi Pembelajaran Ekspositori bermuatan karakter.
7.      PAKEM bermuatan karakter.
8.      Strategi Pembelajaran Inovatif bermuatan karakter.
9.      Strategi Afektif bermuatan karakter.
10.  Quantum Learning bermuatan karakter.
  
E. Penutup
Sistem pendidikan nasional (Sisdiknas) menegaskan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demmokratis serta bertanggung jawab” (UU No. Tahhun 2003 pasal 3).
Dari konsep pendidikan dan karakter sebagaimana disebutkan diatas, muncul konsep pendidikan karakter (character education). Ahmad Ahmin (1980:62) mengemukakan bahwa kehendak (niat) merupakan awal terjadinya akhlak (karakter) pada diri seseorang jika kehendak itu diwujudkan dalam bentuk pembiasaan sikap dan perilaku.






Oleh : Silfi Rahmania
PAI UM Surabaya

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Review Buku : Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter"

Post a Comment