Pengertian Program Evaluasi CIPP dan Model Model Program Evaluasi
Pengertian Program Evaluasi CIPP dan Model Model Program Evaluasi. -- Evaluasi
merupakan suatu proses
menyediakan informasi yang
dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa
(the worth and merit) dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi, dan
dampak untuk membantu membuat keputusan,
membantu pertanggungjawaban dan meningkatkan pemahaman
terhadap fenomena. Menurut
rumusan tersebut, inti dari evaluasi
adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan. (Widoyoko, 2012 : 4)
Program adalah kegiatan atau
aktivitas yang dirancang untuk
melaksanakan kebijakan dan melaksanakn
untuk waktu yang
tidak terbatas. Kebijakan tertentu bersifat umum dan untuk
merealisasikan kebijakan disusun berbagai jenis program. (Wirawan, 2012 : 16).
Evaluasi program
adalah suatu rangkaian
kegiatan yang dilakukan
dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program. Ada beberapa
pengertian tentang program sendiri. Menurut Tyler
(1950) dalam Arikunto
(2009: 5), evaluasi program
adalah proses untuk mengetahui apakah
tujuan pendidikan telah terealisasikan.
Selanjutnya menurut Cronbach (1963) dan
Stufflebeam (1971) dalam Arikunto
(2009: 5), evaluasi
program adalah upaya menyediakan informasi untuk disampaikan
kepada pengambil keputusan.
Berdasarkan beberapa
pendapat tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan
suatu proses untuk
mengumpulkan informasi terkait dengan suatu
program yang sudah
ditetapkan dan informasi
tersebut akan digunakan oleh
pihak pengguna terkait
dengan kelangsungan program berikutnya.
Wujud dari
hasil evaluasi adalah
adanya rekomendasi dari
evaluator untuk pengambil
keputusan. Menurut Arikunto (2009 : 22) ada empat kemungkinan kebijakan yang
dapat dilakukan berdasarkan
hasil evaluasi pelaksanaan program, yaitu :
1.
Menghentikan program,
karena dipandang bahwa
program tersebut tidak ada manfaatnya, atau tidak dapat
terlaksana sebagaimana diharapkan.
2.
Merevisi program, karena
ada bagian – bagian yang kurang sesuai dengan harapan (terdapat kesalahan
tetapi hanya sedikit).
3.
program, karena pelaksanaan
program menunjukkan bahwa segala sesuatu
sudah berjalan sesuai
dengan harapan dan
memberikan yang bermanfaat.
4.
Menyebarluaskan program
(melaksanakan program di
tempat – tempat lain atau mengulangi lagi program di
lain waktu), karena program tersebut berhasil dengan baik maka sangat baik
jika dilaksanakan lagi di tempat waktu yang lain.
Dari berbagai definisi yang sudah dijelaskan, dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan evaluasi program
adalah kegiatan untuk
mengumpulkan informasi
tentang bekerjanya suatu
program yang selanjutnya
informasi tersebut digunakan
untuk menentukan pilihan yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan. Dengan melakukan evaluasi maka akan
ditemukan fakta pelaksanaan kebijakan di lapangan yang hasilnya bisa
positif ataupun negatif.
Adapun tujuan sebuah
evaluasi dilakukan adalah
untuk mengumpulkan informasi untuk menentukan nilai
dan manfaat objek evaluasi, mengontrol, memperbaiki, dan
mengambil keputusan mengenai objek tersebut.
Model-model
evaluasi yang satu
dengan yang lainnya
memang tampak bervariasi,
akan tetapi maksud dan tujuannya sama yaitu melakukan kegiatan pengumpulan data
atau informasi yang
berkenaan dengan objek
yang dievaluasi. Selanjutnya informasi
yang terkumpul dapat
diberikan kepada pengambil keputusan
agar dapat dengan
tepat menentukan tindak
lanjut tentang program yang sudah dievaluasi.
Menurut Kaufman dan
Thomas yang dikutip
oleh Arikunto (2009:
40), membedakan model evaluasi menjadi delapan, yaitu:
a. Goal Oriented Evaluation
Model, dikembangkan oleh Tyler. Goal
Oriented Evaluation Model
ini merupakan model
yang muncul paling awal.
Yang menjadi objek
pengamatan pada model
ini adalah tujuan dari program
yang sudah ditetapkan jauh sebelum program dimulai. Evaluasi ini
dilakukan secara berkesinambungan, terus-menerus, mencek seberapa jauh tujuan
tersebut sudah terlaksana.
b.
Goal Free Evaluation Model,
dikembangkan oleh Michael Scriven. Menurut
Michael Scriven, dalam
melaksanakan evaluasi program evaluator tidak
perlu memperhatikan apa yang menjadi
tujuan program. Yang perlu
diperhatikan dalam program
tersebut adalah bagaimana kerjanya program, dengan jalan mengidentifikasi penampilan-penampilan yang
terjadi, baik hal-hal positif maupun hal-hal negatif.
c.
Formatif Summatif
Evaluation Model, dikembangkan
oleh Michael Scriven. Evaluasi fomatif
secara prinsip merupakan
evaluasi yang dilaksanakn ketika program masih berlangsung
atau ketika proram masih dekat dengan permulaan kegiatan. Tujuan evaluasi formatif
tersebut adalah mengetahui seberapa
jauh program yang dirancang
dapat belangsung, sekaligus mengidentifikasi hambatan.
d.
Countenance Evaluation
Model, dikembangkan oleh Stake. Model ini menekankan pada adanya pelaksanaan
dua hal pokok, yaitu (1) deskripsi
(description) dan (2)
pertimbangan (judgment) serta membedakan adanya
tiga tahap dalam
evaluasi program, yaitu
(1) (antecedents/context), (2)
traksaksi
(transaction/process), dan (3)
keluaran (output – outcomes).
e.
CSE-UCLA Evaluation
Model, menekankan pada
“kapan” evaluasi dilakukan. CSE merupakan
singkatan dari Center
for the Study
of Evaluation, sedangkan UCLA merupakan singkatan
dari University in
Los Angeles. Ciri dari
model CSE-UCLA adalah
adanya lima tahap
yang dilakukan dalam evaluasi
yaitu perencanaan, pengembangan, implementasi, hasil dan dampak.
f.
CIPP Evaluation Model,
dikembangkan oleh Stufflebeam. CIPP merupakan sebuah singkatan dari: Context
Evaluatio : evaluasi terhadap konteks Input
Evaluation : evaluasi terhadap masukan Process
Evaluation : evaluasi terhadap proses Product
Evaluation : evaluasi terhadap hasil.
g.
Discrepancy Model,
dikembangkan oleh Provus. Kata discrepancy adalah istilah bahasa Inggris, yang
diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia menjadi “kesenjangan”. Model
ini menekankan pada pandangan adanya
kesenjangan di dalam
pelaksanaan program. Evaluasi program yang
dilakukan oleh evaluator mengukur besarnya
kesenjangan yang ada di setiap komponen.
Penulis : Fauzi Kurniawan
Diambil Dari BAB II Tesis di Universitas Lampung
0 Response to "Pengertian Program Evaluasi CIPP dan Model Model Program Evaluasi"
Post a Comment