Pengembangan Layanan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Berbasis Sinkronisasi
Pengembangan Layanan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK)
Berbasis Sinkronisasi. -- LEMBAGA Sertifikasi
Kompetensi (LSK) merupakan salah satu
cara dalam meningkatkan skill individu maupun kelompok
masyarakat di Indonesia[1].
Dengan menciptakan LSK-LSK yang
terdistribusi di daerah-daerah akan dapat
menghilangkan kesenjangan skill
antara masyarakat kota dan
masyarakat desa. Dengan
melihat perkembangan teknologi informasi atau dikenal
dengan Information and Technology (IT) yang sudah mempengaruhi
berbagai aspek kehidupan masyarakat maka implementasi dari teknologi
dapat diimplementasikan di
berbagai bidang misalnya ekonomi, pendidikan, kesehatan
dan lain sebagainya. Pada
bidang pendidikan
terutamanya di perguruan tinggi, efek yang muncul adalah kegiatan
belajar dan mengajar yang
dikenal dengan konsep e-learning[2]. Sesuai dengan
perkembangannya akan kebutuhan sistem
e-learning yang reliable dan terdistribusi. Saat ini
banyak aplikasi Learning Management System (LMS) secara gratis atau disebut opensource yang dikembangkan
untuk mendukung sistem pengajaran[3].
LSK yang dulunya melaksanakan ujian maupun pelatihan
secara tradisional atau
biasa disebut paper based akan dijadikan sistem
yang modern (computer
based) dengan
mengimplementasikan LMS dalam
hal ini adalah moodle. Dengan menggunakan
ujian LSK yang
sifatnya computer based para peserta ujian tidak perlu bersusah payah
mengisi lembar jawaban secara manual
yang nantinya akan discan
atau dikoreksi oleh tentor, peserta ujian disini hanya butuh login
dengan menggunakan username
dan password yang sudah
disediakan kemudian peserta
ujian dapat langsung mengikuti ujian kompetensi yang
sudah ada.
Kebutuhan
sertifikasi yang saat
ini memiliki banyak peminat khususnya
para Pegawai Negeri
yang akan naik golongan
menjadikan LSK server
bekerja sangat keras karena
harus menghandle ratusan bahkan
ribuan user yang mengaksesnya. Oleh
sebab itu diperlukan adanya
LSK server- LSK server yang
terdistribusi tiap daerah,
dengan begitu kinerja server
akan terbagi pada
banyaknya server-server yang
terdapat pada tiap
daerah tersebut. Untuk melakukan hal
itu diperlukan sinkronisasi
antar konten-konten pelatihan dan
ujian yang ada pada LSK server satu dengan yang lainnya.
MODEL SISTEM DAN IMPLEMENTASI
Pada paper ini dibuat testbed sistem sinkronisasi
konten materi pelatihan dan
soal-soal ujian kompetensi
antar LSK pada topologi jaringan yang
terdistribusi. Dalam hal ini tiap server akan melayani client-client yang dibawahinya, pembagian client-client
LSK tersebut akan
dibedakan menjadi level-level tertentu,
level tertinggi berada
pada pusat LSK yakni
di kota atau
kabupaten tiap provinsi kemudian diteruskan ke kecamatan
tiap-tiap daerah. Dengan pembagian
client-client tersebut diharapkan
kinerja system akan maksimal.
Topologi jaringan yang
digunakan pada Tugas Akhir
adalah tree atau extended star
yang artinya setiap host yang ada pada
komputer dihubungkan dengan 1 consentrator berupa switch
layer 2, perbedaan
antara topologi star dan tree disini
adalah pada topologi tree dimungkinkan ada hubungan
bertingkat pada switch.
Pada gambar 1 ditunjukkan bahwasanya implementasi sistem sinkronisasi terdiri dari Master LSK server, Slave LSK
Server, dan Client, disini Master LSK server yang menjadi
pusat dari seluruh
konten pelatihan dan
uji kompetensi yang akan
disinkronkan pada tiap Slave LSK server, setelah
seluruh konten pelatihan dan uji kompetensi yang teredapat
pada Master LSK server telah disinkronisasikan maka tugas dari Slave LSK
server adalah untuk menghandle
client-client yang mengakses website LSK.
Implementasi Sistem Sinkronisasi
Untuk
mendistribusikan setiap konten
materi pelatihan dan soal-soal
uji kompetensi maka diperlukan
sinkronisasi dari tiap-tiap
server di setiap daerah. Dengan menggunakan sistem sinkronisasi bi-directional
proses sinkronisasi konten LSK dapat dilakukan disemua server jadi jika ada
salah satu server yang mengupdate konten maka akan ada mekanisme
pengecekan untuk membandingkan
konten dan jika
ada konten yang berbeda maka sinkronisasi akan dijalankan[4].
Mekanisme Sinkronisasi Database
Sinkronisasi database disini
bertujuan untuk menyamakan
tabel-tabel pada tiap server LSK yang menjadi tempat untuk record data Moodle. Berikut adalah
diagram alir sinkronisasi database. Pendaftaran user database digunakan untuk
remote database antar LSK server. Pada proses
sinkronisasi database digunakan
program aplikasi navicat 8.0
for MySQL.
Mekanisme Sinkronisasi File
Sinkronisasi file berfungsi
untuk menyamakan file dari Moodle yang
digunakan pada tiap server LSK. Berikut adalah diagram alir
sinkronisasi file.
File Sharing disini bertujuan untuk mengenali file-file yang akan disinkronisasikan antar
LSK server. Pada proses sinkronisasi digunakan program aplikasi FreeFileSync.
Pengembangan Layanan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Berbasis Sinkronisasi
Harno Pratomo, Achmad Affandi, dan Eko Setijadi
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: affandi@ee.its.ac.id
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: affandi@ee.its.ac.id
0 Response to "Pengembangan Layanan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Berbasis Sinkronisasi"
Post a Comment