Review Buku : Psikologi Pendidikan, Dengan Pendekatan Baru

PSIKOLOGI PENDIDIKAN, PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
Psikologi adalah disiplin ilmu yang membahas perilaku manusia, baik sebagai individu maupun klompok dalam hubungannya dengan lingkungan.
Pendidikan adalah proses menumbuhkembangkan seluruh kemampuan dan perilaku manusia melalui pengajaran .
Pendidikan merupakan konsep ideal,sedangkan pengajaran adalah konsep operasional,dan keduanya berhubungan  sangat erat ibarat dua sisi koin yang tak mungkin terpisahkan.
Psikologi pendidikan ialah disiplin psikologi yang berhubungan dengan masalah-masalah kependidikan .
Psikologi mencakup semua hal yang bersifat kependidikan trutama hal belajar, mengajar,dan mengajar belajar.
Psikologi pendidkan mempunyai objek riset berupa siswa dan guru selaku peserta didik dan pendidik.
Psikologi pendidikan mula-mula muncul di Jerman berkat kepeloporan Johann Friedrich Herbart (1766-1841), seorang filosof dan psikolog yang namanya diabadikan sebagai aliran pemikiran pendidikan “Herbatianisme”.
Psikologi pendidikan berkembang berkat pengaruh aliran psikologi lain, diantaranya yang menonjol ialah aliran humanism, behaviorisme dan psikologi kognitif.
Manfaat psikologi pendidikan ialah untuk membantu para guru dan calon guru dalam memahami proses dan masalah pendidikan serta mengatasi masalah tersebut dengan metode sainstifik psikologis.
Prinsip, konsep,dan metode psikologi pendidikan merupakan landasan berpikir dan bertindak bagi guru dalam mengelola proses mengajar –belajar yang selaras dengan keadaan dan kebutuhan siswa.
Guru seyogyanya memahami perkembangan dalam hubungannya denagan  belajar,mengajar,dan
Proses mengajar-belajar, cara belajar siswa, cara menghubungkan mengajar dengan belajar, cara mengambil keputusan untuk mengelola proses mengajar dan belajar.

 


PROSES PERKEMBANGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
Perkembangan pada asanya ialah tahapan perubahan psiko-fisik manusia yang progresif sejak lahir hingga akhir hayat.
Proses perkembangan dihubungkan dengan tugas-tugasnya terdiri atas fase-fase : 1) bayi dan anak-anak. 2) anak-anak. 3) remaja. 4) dewasa awal. 5) setengah baya. 6) usia tua.
Kaidah umum /hukum perkembangan terdiri atas hukum-hukum, yaitu:1) konvergensi 2) pertahanan dan perkembangan diri, 3) keperluan belajar, 4) kesatuan anggota, 5) tempo, 6) irama, 7) rekapitulasi.
Perkembangan psiko-fisik terdiri atas 1) perkembangan motor, 2) perkembangan kognitif, 3) perkembangan sosial dan moral
Aspek-aspek fisisk yang berkembang ialah, 1) sistem syaraf 2) otot-otot, 3) fungsi kelenjar endoktrin , 4) struktur jasmani.
Proses perkembangan koknitif meliputi fase-fase 1) sensori–motor  2) pra operasional, 3) konkret-operasional, 4) formal operasional.
Skema sensor motor ialah perilaku terbuka yang bersifat jasmaniah yang tersususn secara sistematis dalam diri bayi untuk merespon lingkungan, sedangkan skema kognitif adalah tatanan langkah akliah (cognitive operation) untuk memahami dan menyimpulkan lingkungan dan di respons.
Arti penting pengembangan kognitif siswa ialah untuk: 1) mengembangkan  kecakapan kognitif, 2) mengembangkan kecakapan apektif, 3) mengembangkan kecakapan psikomotor.
Prosese perkembangan sosial dan moral siswa menurut teori Piaget meliputi fase-fase : 1) realisme moral, 2) otonomi realisme, dan resiprositas moral.
Prosese perkembangan pertimbangan moral menurut teori kognitif versi Kohlbeg meliputi 3 tingkatan : 1) moraliatas prakonvesional, moralitas konvensional, moralitas pascakonvensional.
Prosudur pengembangan perilaku sosial dan moral menurut teori belajar sosial meliputi: 1) conditioning, 2) imitation (peniru) terhadap perilaku model.

BELAJAR
Definisi belajar dapat ditinjau dari sudut- sudut pandang: 1) kuantitatif, 2) institusional ,3) kualitatif.
Definisi belajar pada asasnya ialah : tahapan perubahan perilaku siswa yang relative positif dan menetap sebagai hasil intraksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
Belajar meimiki arti penting bagi siswa dalam: 1) melaksanakan kewajiban keagamaan, 2)meningkatkan derajat kehidupan, 3) mempertahankan dan mengembangkan kehidupan.
Dalam perspektif psikologi, antara belajar, memori, dan pengetahuan terdapat hubungan yang tak terpisahkan.
Dalam perspektif agama (Islam) belajar untu memperoleh pengetahuan yag mengguakan memori dan sensori itu hukumnya wajib.
Teori-teori pokok mengenai belajar terdiri atas: 1) koneksionisme, 2) pembiasaan klasik, 3) pembiasaan perilaku respons, 4) teori belajar kognitif. Teori kesatu, kedua, dan ketiga bersifat behavioristik (perilaku jasmaniah saja) sedangkan teori yang keempat bersifat kognitif yaitu belajar ialah peristiwa mental bukan semata-mata behavioral.
Menurut aliran behaviorisme,setiap siswa lahir tanpa warisan / pembawaan apa-apa dari orang tuanya, dan belajar adalah kegiatan reflex-refleks jasmani terhadap stimulus ang ada  (S-R theory) serta tidak ada hubungannya dngan bakat dan kecerdasan ata warisan pembawaan.
Menurut aliran kognitif, setiap siswa lahir deangan bakat dan kemampuan mental yang menjadi basis keiatan belajar. Faktor bawaan ini memugkinkan siswa untuk menentukan merespon atau tidak terhadap stimulus,sehingga belajar tidak besifat otoatis seperti robot.
Fase belajar menurut Bruner , meliputi: 1) informasi (penerimaan materi), 2) transformasi (pengubahan materi dalam memori), 3) evaluasi (penilaian penguasaan materi)
Menurut Witting, fase belajar meliputi : 1) acquisition (perolehan materi, 2) storage (proses penyimpanan , 3) retrieval (memproduksi/mengungkapkan kembali materi dari memori.

MENGAJAR.
Mengajar pada asanya adalah kegiatan mengembangkan seluruh potesi ranah psikologis melalui penataan lingkungan sebik-baiknya dan menghubungkannya kepada siswa agar terjadi proses belajar.
Secara kuantitatif mengajar berarti menyampaikan pengetahuan sebanyak-banyaknya . secara institusional mengajar berarti mengadaptasikan tehnik mengajar seuaindengan bakat, kemampuan dan kebutuhan siswa. Secara kulitatif mengajar berati membantu memudahkan siswa dalam membentuk makna dan pemahamannya sendiri.
Panadangan mengajar sebagai ilmu hanya menekankan pada pentingnya penguasaan guru atas pelbagai pengetahuan, sedangkan pandangan mengajar pada seni menganggap bakat keguruan sangat penting dari pada pengetahuan .
Rumpun model mengajar terdiri atas : information processing,social,personal, dan behavional.
Metode mengajar ialah cara yang berisi prosodur baku utuk melaksanakan penyajian materi pelajaran .
Metode mengajar terdiri atas metode-metode, ceramah, diskusi, demontrasi, dan ceramah plus (cp) seperti: cptt, cpdt, dan cpdp.
Strategi SPELT adalah sebuah strategi modern yang ditransfer kepada siswa agar memjadi : pemikir dan pemecah masalah , pemilik strategi belajar yang efesien , lebih sadar akan kemampuan mengendalkan proses terjauh berpikrnya sendiri (kesadaran metacgnitive)
Peroses mengajar terdiri atas tahapan-tahapan : prainstrusional termasuk kegiatan pre test, instruksional (penyajian materi) dan evaluasi dan tindak lanjut termasuk kegatan pos test dan pemberian tugas.
Setiap metode mengajar memilki kelemahan-kelemahan disamping keunggulan-kunggulannya sendiri. Oleh karena itu guru perlu bijaksana dalam memilih atau memodifikasi metode yang hendak digunakan .
Pendekatan pembelajaran yang inovatif dapat diimplementasikan dalam pelbagai pendekatan misalnya Pikem dengan menata kelas alam berbagai bentuk antara lain dalam bentuk leter U.

GURU DAN PROSES MENGAJAR DAN BELAJAR.
Guru adalah tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, dalam arti mengembangkan ranah cipta,rasa dan karsa siswa sebagai implementasi konsep ideal mendidik.
Di Negara maju pendidikan keguruan (preservice education) diselenggarakan secara seimbang antara kegiatan kelas dengan kegiatan beberapa lembaga pendidikan keguruan yang hampir seluruh kegiatannya diselenggarakan di skolah-sekolah tempat praktik.
Karakteristik keperibadian guru meliputi : fleksibelitas kognitif dan keterbukaan psikologis.
Kompetensi guru adalah kemampuan dan kewenangan guru dalam mlaksanakan profesinya, sedangkan profsionalisme berarti kualitas dan perilaku khusus yang menjadi ciri khas guru professional. Jadi guru yang prpfesional adalah guru yang kompeten dan melaksanakan tugas mengajar sebagai satu-satunya profesi utama yang wajib dilaksanakan.
Kompetensi guru meliputi : kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotor
PMB ialah sebuah kesatuan kegiatan yang integral dan resiprokal antara guru dan siswa dalam situasi instruksional. Dalam situasi ini, guru mengajar dan siswa belajar
PMB dapat berlangsung dalam komuniasi multi arah dan dua arah antara guru dan siswa.
Sasaran PMB terdiri atas sasaran-sasaran jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Sedang tujuan-tujuannya meliputi: tujuan instruksional,kurikuler,institusional,nasional, universal.
PMB dapat dilaksanakan dengan proses sistem : inquiri-discovery, expository, learning for mastery, dan humanistic edication.
Faktor-faktor yang mempengaruhi PMB ialah : karakteristik siswa, karakteritik guru, intraksi,dan metode, karakteristik kelompok, fasilitas fisik, mata pelajara,dan lingkugan.
Ragam kepemimpinan dalam PMB terdiri atas: otoriter, laissz faire, demokrati, dan otoritatif. Guru ragam ke-1 dan ke-2 dianggap yang tidak ideal.


Oleh : Suhadi Tawar Gayo

Judul Buku : Psikologi Pendidikan, Dengan Pendekatan Baru
Penulis Buku : Muhibbin Syah

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Review Buku : Psikologi Pendidikan, Dengan Pendekatan Baru"

Post a Comment