Keterampilan Guru Dalam Membimbing Diskusi
A. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga maupun masyarakat,
setiap orang dihadapkan kepada masalah-masalah yang menuntut adanya pengambilan
keputusan. Suatu ketika setiap orang tentu akan mengetahui bahwa ada begitu
banyak persoalan dalam lingkungan sosialnya yang tidak dapat diselesaikan
secara individu. Oleh karena itu dibutuhkan penilaian dan dialog dari
pribadi-pribadi lainnya berkaitan dengan persoalan yang dihadapinya. Proses
pemecahan masalah itulah yang kita kenal dengan diskusi.
Suatu proses pembelajaran mempunyai banyak tujuan yang ingin
dicapai.Tujuan tersebut tidak terbatas pada pengetahuan saja, melainkan juga
pembentukan keterampiIan dan sikap. Oleh sebab itu proses pembelajaran menuntut adanya model pembelajaran yang dapat
melibatkan potensi peserta didik secara optimal, yaitu suatu model pembelajaran
yang menekankan penggunaan metode diskusi kelompak dalarn pelaksanaanya.
Kegiatan diskusi memungkinkan peserta
didik untuk menguasai konsep-konsep materi untuk memecahkan suatu masalah
melalui proses berpikir kritis, percaya diri, berani berpendapat secara kritis
dan positif serta mampu berinteraksi dengan teman dan lingkungan sosialnya.
B. Definisi Diskusi
Menurut Mulyasa dalam Suwarna,”Diskusi kelompok adalah suatu proses perçakapan yang teratur, yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka, dengan tujuan berbagi informasi/pengalaman,mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah.
Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk berfikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa
B. Definisi Diskusi
Menurut Mulyasa dalam Suwarna,”Diskusi kelompok adalah suatu proses perçakapan yang teratur, yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka, dengan tujuan berbagi informasi/pengalaman,mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah.
Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk berfikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa
Diskusi kelompok
kecil mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1.Melibatkan kelompok orang yang anggotanya antara 3-9 orang (idealnya
5-9 orang).
2.Berlangsung dalam interaksi secara bebas (tidak ada tekanan dan paksaan
) dan langsung, artinya semua anggota kelompok mendapat kesempatan untuk saling
beradu pandang dan saling mendengarkan serta saling berkomunikasi dengan yang
lain.
3.Mempunyai tujuan tertentu yang akan dicapai dengan kerjasama antar
anggota kelompok.
4.Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis, menuju suatu
kesimpulan
Baca Juga : Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah
Dengan memperhatikan keempat karakteristik tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan diskusi kelompok adalah suatu proses pembicaraan yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan tujuan untuk mengambil keputussan atau memecahakan suatu persoalan atau masalah.
Diskusi dalam kegiatan pembelajaran tidak jauh berbeda dengan
karakteristik diskusi pada umumnya, seperti yang sudah diuraikan sebelumnya.
Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok kecil, ada pimpinan diskusi seperti guru
atau salah seorang teman dari siswa dalam kelompok tersebut.
Membimbing kegiatan diskusi dalam pembelajaran merupakan salah satuketerampilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru, karena melalui diskusi siswa didorong untuk belajara secara aktif, belajar mengemukakan pendapat, berinteraksi, saling menghargai, dan berlatih bersikap positif. Melalui diskusi peran guru yang dikesankan terlalu mendominasi pembicaraan dengan sendirinya akan hilang. Dengan diskusi siswa dan guru sama-sama aktif, bahkan melalui diskusi dapat memfasilitasi terjadinya proses pembelajaran aktif.
Membimbing kegiatan diskusi dalam pembelajaran merupakan salah satuketerampilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru, karena melalui diskusi siswa didorong untuk belajara secara aktif, belajar mengemukakan pendapat, berinteraksi, saling menghargai, dan berlatih bersikap positif. Melalui diskusi peran guru yang dikesankan terlalu mendominasi pembicaraan dengan sendirinya akan hilang. Dengan diskusi siswa dan guru sama-sama aktif, bahkan melalui diskusi dapat memfasilitasi terjadinya proses pembelajaran aktif.
Hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai melalui kegiatan diskusi
terutama setiap individu dapat membandingkan persepsinya yang mungkin berbeda
dengan temannya yang lain, membandingkan interpretasi maupun informasi yang
diperoleh. Dengan demikian melalui kegiatan diskusi yang dikembanghkan dalam
pembelajaran setiap individu siswa dapat saling melengkapi, memperbaiki,
sehingga kekurangan-kekurangan dapat dipecahkan.
C. Tujuan dan Manfaat Diskus
Kegiatan diskusi dalam pembelajaran dilakukan untuk memberi kesempatan kepada siswa membahas suatu permasalahan atau topik dengan cara setiap siswa menagjukan pendapat, saling tukar pemikiran untuk diperoleh kesimpulan bersama dari diskusi yang dilakukannya. Adapun tujuan dan manfaat kegiatan diskusi anatara lain:
1.Memupuk sikap
toleransi; yaitu setiap siswa saling menghargai terhadap pendapat yang dikemukakan oleh setiap peserta didik.
2.Memupuk kehidupan
demokrasi; yaitu setiap siswa secara bebas dan bertanggung jawab terbiasa mengemukakan pendapat, bertukar
fikiran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
3.Memndorong
pembelajaran secara aktif; yaitu siswa dalam membahas suatu topik pembelajaran tidak selalu menerima dari guru,
akan tetapi melalui kerjasama dalam kelompok diskusi siswa belajar mengembangkan
kemmapuan berfikirnya.
4.Menumbuhkan
rasa percaya diri; yaitu dengan kebiasaan untuk beragumentasi yang dilakukan antar sesama teman dalam kelompok
diskusi, akan mendorong keberanian dan rasa percaya diri mengajukan pendapat maupun
mencari solusi pemecahan.
D. Tahapan - tahapan dalam
melakukan Diskusi
Adapun tahap-tahapan dalam berdiskusi,diskusi dalam pembelajaran termasuk kedalam salah satu jenis metode pembelajaran. Setiap metode pembelajaran termasuk diskusi diarahkan untuk terjadinya proses pembelajaran secara aktif dan efektif dalam rangka mencapai tujuan (kompetensi) pembelajaran. Oleh karena itu agar kegiatan diskusi dapat berjalan dengan lancar, maka dalam pelaksanaannya harus memperhatikan beberapa keterampilan dasar sebagai berikut:
Adapun tahap-tahapan dalam berdiskusi,diskusi dalam pembelajaran termasuk kedalam salah satu jenis metode pembelajaran. Setiap metode pembelajaran termasuk diskusi diarahkan untuk terjadinya proses pembelajaran secara aktif dan efektif dalam rangka mencapai tujuan (kompetensi) pembelajaran. Oleh karena itu agar kegiatan diskusi dapat berjalan dengan lancar, maka dalam pelaksanaannya harus memperhatikan beberapa keterampilan dasar sebagai berikut:
1.Memusatkan
perhatian
2.Memperjelas masalah atau urunan pendapat
3.Menganilisis pandangan siswa
4.Meningkatkan urunan siswa
5.Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
6.Menutup diskusi
E. Keunggulan dan Kelemahan Diskusi
Beberapa keunggulan dan kelemahan dari diskusi yang dapat diambil dari diskusi kelompok kecil:
1.Kelompok menjadi kaya dengan ide dan informasi untuk mendapatkan
hasil yang
lebih baik
2.Termotivasi oleh kehadiran teman
3.Mengurangi sifat pemalu
4.Anak merasa terikat untuk melaksanakan keputusan kelompok
5.Meningkatkan pemahaman diri anak
6.Melatih sisa untuk berfikir kritis
7.Melatih siswa untuk mengemukakan pendapatnya
8.Melatih dan mengembangkan jiwa social pada diri siswa
Kelemahan Diskusi Kelompok Kecil
1.Waktu belajar lebih panjang
2.Dapat terjadi pemborosan waktu
3.Anak yang pemalu dan pendiam menjadi kurang agresif
4.Dominasi siswa tertentu dalam diskusi
5.Tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran ketika siswa kurang siap
mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Semua
kekurangan tersebut dapat ditekan dengan rencana yang matang dan keterampilan
guru mengarahkan, memberi petunjuk yang jelas, memahami kesulitan siswa, dan
membagi perhatian pada semua kelompok.
Diskusi kelompok bermanfaat ganda. Tidak hanya pengetahuan siswa
yang bertambah. Diskusi kelompok kecil juga memupuk rasa kebersamaan dan
berbagi sesama siswa. Untuk mendapatkan hasil maksimal di dalam diskusi
kelompok kecil, ada hal-hal yang harus dihindari oleh guru dalam memimpin
diskusi kelompok. Hal-hal yang harus dihindari tersebut adalah:
1. Topik
diskusi yang tidak sesuai dengan minat
siswa.
2. Terlalu
mendominasi diskusi dengan cara mengajukan pertanyaan atau memberikan jawaban
yang terlalu banyak.
3. Membiarkan
siswa tertentu memonopoli diskusi kelompok.
4. Membiarkan
terjadinya pembicaraan yang menyimpang dari topik diskusi atau tidak relevan
dengan apa yang sedang dibicarakan.
5.Terlalu sering menginterfensi siswa
dengan pertanyaan atau pernyataan yang sebetulnya
tidak penting.
6.Tidak memberi
waktu yang cukup untuk menyelesaikan masalah dalam rangka mencapai
tujuan diskusi.
7.Tidak
memperjelas atau tidak mendukung pendapat siswa.
8.Gagal menutup
diskusi dengan efektif.
Baca Juga : Prosedur Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru
F. Penutup
Dalam membimbing diskusi kelompok kecil, guru dituntut untuk bisa
mengatur jalannya diskusi sehingga metode diskusi tersebut dapat mencapai
tujuan pembelajaran. Pada dasarnya, diskusi merupakan metode pembelajaran yang
mengupayakan bagi semua siswa untuk proaktif dalam berfikir dan mengungkapkan
pendapat. Untuk itu, pelaksanaan diskusi harus dilaksanakan dalam iklim terbuka
yang memungkinkan semua anggota kelompok untuk berpartisipasi. Selain itu guru sebagai
pembimbing diskusi kelompok kecil, harus mempersiapkan jalannya diskusi
kelompok tersebut dengan berbagai persiapan. Persiapan itu meliputi pemilihan
topik diskusi yang menarik dan sesuai dengan indikator, perumusan masalah yang
mengundang jawaban kompleks, memberi pengetahuan awal yang melatarbelakangi
topik diskusi, serta penetapan besar
anggota kelompok dan penataan tempat duduk.
G .Saran
Untuk itu guru diharapkan menguasai komponen keterampilan dalam memimpin
diskusi kelompok kecil. Komponen-koponen keterampilan itu antara lain adalah
memusatkan perhatian agar diskusi tetap terarah pada tujuan ahir
pembelajaran. Memperjelas masalah dan meningkatkan urunan, kemampuan
menganalisis pendapat siswa, kemampuan meningkatan urunan siswa dan menyebarkan
kesempatan berpartisipasi, menutup diskusi.
DAFTAR PUSTAKA
Susanto, Pudyo. 2006.
Keterampilan Membimbing Diskusi. Dalam UPT Program Pengalaman Lapangan (Ed.),
Pengajaran Mikro Berbasis Kompetensi Malang: Universitas Negeri Malang.
Sukiraman,D M.Pd.
Drs. dan Drs. Mamad Kasmad, S.Pd. 2006. PEMBELAJARAN MIKRO Bandung:UPI PRESS
Sukarni. 2010.
Keterampilan Membimbing Diskusi, (Online),
(http://sukarnidhm.blogspot.com/2010/02/keterampilan-membimbing-diskusi.html,
diakses 1 Maret 2013).
Mirat.
2009.Kemampuan memimpin Diskusi Kecil, (Online),
(http://www.mirat.cc.cc/2009/08/kemampuan-memimpin-diskusi-kecil.html, diakses
1 Maret 2013).
Andri.2008.
Teknik Memimpin Diskusi Kelompok, (Online),
(http://putraindo.blogspot.com/2008/12/teknik-memimpin-diskusi-kelompok.html,
diakses 1 Maret 2013).
Oleh : Arif Rahman Mauzen
Judul : Keterampilan Guru Dalam Membimbing Diskusi
0 Response to "Keterampilan Guru Dalam Membimbing Diskusi"
Post a Comment