Analisis dan Refleksi Fenomena Guru Terpuji / Teladan



PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG  
       Terjadinya perubahan tingkah laku yang ditunjukan oleh peserta didik bisa jadi dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang guru. Dengan kata lain guru mempunyai pengaruh terhadap perubahan sikap dan perilaku peserta didik. Tentu kepribadian yang baik dari seorang duru akan memberikan teladan yang baik kepada peserta didik, sehingga guru akan menjadi seseorang yang dapat digugu dan ditiru, semua perkataanya bisa diterima dan semua perbuatanya bisa ditiru atau menjadi teladan bagi peserta didiknya.
       Manusia memang tidak ada yang sempurna, pernah berbuat salah dan dosa. Begitupun dengan seorang guru, pasti pernah melakukan kesalahan. Namun, ketika seorang guru melakukan kesalahan maka respon peserta didik atau masyarakat akan lebih besar dibandingkan dengan yang lain.
       Ini bisa terjadi kerena pada dasarnya guru itu merupakan teladan bagi peserta didik dan juga masyarakat, dengan demikian hendaknya para guru harus berhati-hati dalam bertindak yang tidak baik. Karena sebagai guru harus bisa memberikan contoh hal-hal yang baik dan menjadi teladan kepada peserta didik, bukan sebaliknya. 
 
PEMBAHASAN
A. Guru terpuji/teladan
       Profesi guru saat ini mulai menarik perhatian masyarakat. Profesi guru menjadi harapan dalam mengatasi perubahan di masyarakat saat ini. berbagai pihak merasa bahwa bangsa Indonesia telah mengalami perubahan, bahkan penurunan yang sangat dramatis, baik dalam karakter maupun budaya sebagai jati diri bangsa.
        Guru diharapkan mampu menanamkan kembali karakter bangsa yang sudah semakin berubah melalui pendidikan. Profesi guru menjadi harapan semua pihak, ketika perhatian pendidik informal sedang bergeser pada myopia politik sebagai sebuah lompatan. Guru memiliki pengaruh yang signifikan dalam proses pembelajaran yang akan mewujudkan kepribadian handal dan terpuji bagi peserta didik.
       Peranan guru dalam pelaksanaan pendidikan tidaklah mudah. Seorang guru ditutut untuk menjadi figur ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handyani. Ungkapan ini, menurut Ki Hajar Dewantara diartikan sebagai sifat pemimpin (guru) harus mampu memberi telajan, juga harus mampu memberi motivasi kepada peserta didik dikelas.
        Keteladanan adalah segala sesuatu yang terkait dengan perkataan, perbuatan, sikap, dan prilaku seseorang yang dapat ditiru atau diteladani oleh pihak lain. Guru adalah tenaga profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan formal.         
       Jadi, guru teladan adalah guru yang mampu dan mempunyai sikap, prilaku, perkataan, mental, maupun yang berkaitan  dengan akhlak dan moral yang patut dijadikan contoh bagi peserta didik. Semua ini harus dimiliki oleh seorang guru untuk dijadikan dasar dalam membangun kembali etika, moral, dan akhlak yang sudah sampai pada tingkat yang sangat rendah.  
       Kegiatan guru di sekolah harus mencerminkan nilai-nilai kebaikan. Segala informasi dan pengetahuan yang disampaikan oleh guru adalah kebaikan. Oleh karena itu profesi guru sebagai symbol kebaikan, pencerahan dan pencerdasan peserta didik merupakan suatu keteladanan yang patur ditiru oleh semua pihak, baik masyarakat maupun peserta didik.
B. Analisis dan refleksi fenomena guru teladan
       Hamalik (2001) menyatakan bahwa menjadi guru adalah suatu pekerjaan profesional, jabatan guru memerlukan keahlian khusus yang menuntut seorang guru itu harus menguasai seluk-beluk pendidikan dan pengajaran serta ilmu-ilmu lainnya, supaya dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan secara otomatis akan mampu menghasilkan output yang baik.
       Sebagai teladan untuk peserta didik  guru harus memiliki kepribadian yang baik dan dapat dijadikan sebagai panutan dalam kehidupan sehari-hari. Guru juga harus selalu melakukan perbuatan yang positif terutama di depan peserta didiknya agar dapat mengangkat kewibawaannya.    
        Selain itu kompetensi kepribadian guru memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk pribadi peserta didik guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM), mensejahterakan serta memajukan masyarakat, bangsa, dan negara.
      Sebagai suatu profesi, jabatan guru menuntut kriteri profesional dan dikategorikan pada guru teladan dan terpuji sebagai berikut:
1. Fisik Seorang guru yang profesional seyogjanya mempunyai fisik yang baik seperti halnya; 1) Sehat jasmani. 2) Tidak mempunyai cacat tubuh yang bisa menimbulkan ejekan atau cemoohan atau rasa kasihan dari anak didik.
2. Mental /kepribadian Kepribadian bagi guru merupakan faktor penting guna memperoleh kepercayaan dari peserta didik, guru diharapkan mempunyai mental/kepribadian yang baik.
      Dengan semua kepribadian yang dimiliki itulah yang akan menentukan apakah seorang guru menjadi pendidik  yang baik atau bahkan sebaliknya  menjadi perusak  bagi masa depan peserta didiknya.
Berikut hal-hal yang harus dimiliki oleh guru teladan/terpuji;                                              
a) Berkepribadian Seorang guru yang mempunyai kepribadian yang baik maka akan disenangi oleh peserta didik.
b) Berbudi pekerti luhur
c) Berjiwa kreatif, dapat memanfaatkan rasa pendidikan yang ada secara maksimal.
d) Mampu menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa. 
f) Mampu mengembangkan krativitas dan tanggung jawab yang besar akan tugasnya.
g) Mampu mengembangkan kecerdasan yang tinggi.
h) Bersifat terbuka, peka dan inovatif.
i) Menunjukkan rasa cinta terhadap profesinya.
j) Memiliki sense of humor.
3. Keilmiahan/pengetahuan
       1) Memahami ilmu yang dapat melandasi pembentukan pribadi.
       2) Memahami ilmu pendidikan dan keguruan, serta mampu menerapkannya dalam tugasnya sebagai pendidik.
       3) Memahami, menguasai, serta mencintai ilmu pengetahuan yang akan diajarkan.
       4) Memiliki pengetahuan yang cukup dibidang-bidang yang lain.
       5) Senang membaca buku-buku ilmiah.
       6) Memahami prinsip kegiatan belajar mengajar.
 4. Keterampilan
 1) Mampu menyusun bahan pelajaran atas dasar pendekatan struktural, interdisipliner fungsional, behavior, dan teknologi.
 2) Mampu menyusun Garis Besar Program Pengajaran (GBPP)
3) Mampu memecahkan dan melaksanakan teknik-teknik mengajar yang baik dalam  mencapai tujuan pendidikan.
 4) Mampu merencanakan dan melaksanakan evaluasi pendidikan.
     5) Memahami dan mampu melaksanakan kegiatan dan pendidikan luar sekolah.
 6) Kompetensi profesional guru, selain berdasarkan pada bakat guru, unsur pengalaman dan pendidikan memegang peranan yang sangat penting.


PENUTUP
A. KESIMPULAN
       Guru terpuji/teladan adalah guru yang memiliki sifat mulia yang dapat menjadi teladan bagi peserta didiknya, Guru yang terpuji/teladan hendaknya menguasai sikap profesional keguruan dan kompetensi guru profesional. Guru sebagai role model bagi peserta didik sudah menjadi keharusan untuk memiliki kepribadian yang baik, karena peserta didik selalu menyamakan dirinya pada guru mereka, untuk itu sudah seharusnya bagi seorang guru menjadi suri tauladan bagi peserta didiknya. 


DAFTAR PUSTAKA
Bahar, Herwina, (2016), Etika dan Profesi Keguruan, Tangerang selatan, FIP UMJ
Rahman, Muhammad dan sofan amri, (2014), Kode Etik Profesi Guru (Legalitas, Realita, dan Harapan), Jakarta, PRESTASI PUSTAKA 

Judul :  Analisis dan Refleksi Fenomena Guru Terpuji / Teladan
Penulis : FATHUL MUBIN

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Analisis dan Refleksi Fenomena Guru Terpuji / Teladan"

Post a Comment