Pengertian Berpikir Pada Pembelajaran Matematika
Pengertian Berpikir Pada Pembelajaran Matematika -- Matematika tidak bisa dipisahkan dengan aktivitas berpikir. Menurut Suryadi (2012) walaupun istilah berpikir sudah sangat dikenal luas oleh masyarakat serta prosesnya dilakukan setiap orang, tetapi istilah tersebut sulit didefinisikan secara operasional. Walaupun demikian, para ahli memberikan pandangan tentang makna berpikir sesuai dengan cara pandang yang berbeda, misalnya Sagala (2003) menyatakan bahwa berpikir adalah proses dinamis yang melalui tiga langkah berpikir, yakni: (a) pembentukan pengertian, yaitu melalui proses mendeskripsikan ciri-ciri yang sama, mengabstraksi dan menyisihkan, membuang dan menganggap ciri-ciri yang hakiki; (b) pembentukan pendapat, yaitu pendapat yang dirumuskan secara verbal berupa pendapat menolak, menerima dan mengiyakan dan pendapat asumtif, yaitu mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan suatu sifat; dan (c) pembentukan keputusan atau kesimpulan sebagai hasil pekerjaan akal. Sedangkan Peter Reason (dalam Sanjaya: 2010) menyatakan bahwa berpikir (thinking) adalah proses mental seseorang yang lebih dari sekedar mengingat (remembering) dan memahami (comprehending).
Berdasarkan pendapat di atas, pengertian berpikir pada makalah ini adalah proses mental seseorang yang berfungsi untuk menyelesaikan masalah yang lebih dari sekedar mengingat dan memahami serta melibatkan manipulasi otak sehingga terbentuk representasi mental baru. Kemampuan berpikir seseorang dapat dikembangkan melalui belajar, bertanya terus pada diri sendiri, memiliki keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang baru, berkemauan memanfaatkan sesuatu yang ada di sekitar, sehingga menghasilkan sesuatu yang berguna bagi dirinya maupun bagi orang lain. Kemampuan berpikir ini dimungkinkan untuk berkembang karena manusia memiliki rasa ingin tahu yang selalu terus berkembang. Berarti keterampilan berpikir setiap orang akan selalu berkembang dan dapat dipelajari. Depdiknas (2004) menegaskan bahwa salah satu kecakapan hidup (life skill) yang perlu dikembangkan melalui proses pendidikan adalah keterampilan berpikir. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang untuk dapat berhasil dalam kehidupannya antara lain ditentukan oleh keterampilan berpikirnya, terutama dalam upaya memecahkan masalah kehidupan yang dihadapinya.
Tingkat berpikir menurut Taksonomi Bloom (dalam Sabandar, 2008) adalah ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi, dan kreatifvitas. Tingkat berpikir ini kemudian direvisi kembali oleh Bloom dengan mengelompokkan proses yang digunakan siswa untuk memperoleh pengetahuan terdiri atas dimensi pengetahuan dan proses. Dimensi pengetahuan mencakup pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan pengetahuan metakognitif. Proses terdiri atas kategori mengingat, memahami, aplikasi, analisis, evaluasi, dan menciptakan. Keterampilan atau kemampuan berpikir yang paling rendah adalah mengingat, misalnya mengingat fakta-fakta dasar ataupun rumus-rumus matematika. Kemampuan ini yang sejak awal umumnya dilatihkan kepada siswa misalnya mengingat 4 x 4 = 16, 8 + 4 = 12, jumlah ukuran tiga sudut dalam sembarang segitiga adalah 180 derajat , log ab = log a + log b, dan sebagainya.
Sekalipun berada pada level rendah dalam kemampuan berpikir, namun peranan mengingat tetap penting, antara lain agar mempermudah dan memperlancar seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah. Kemampuan berpikir pada level berikutnya adalah kemampuan memahami atau mengerti konsep-konsep matematika, demikian juga kemampuan untuk mengenal atau menerapkan konsep konsep tersebut dalam mencari penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi. Pada umumnya bagi para siswa yang senang dan menyadari pentingnya belajar matematika serta manfaat matematika, tentu mereka perlu dibina agar memiliki kemampuan berpikir tingkat lanjut sehingga mereka mencapai jenjang pengetahuan yang lebih tinggi. Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan atau kompetensi esensial atau utama dalam mempelajari matematika, yang direkomendasikan untuk dilatihkan serta dimunculkan sejak anak belajar matematika dari Sekolah Dasar sampai seterusnya (NCTM, 2000). Oleh karena itu dibutuhkan kemampuan berpikir matematika siswa untuk memecahkan masalah matematika. Sedangkan menurut Marzano, dkk. dalam Suryadi (2012) kemampuan berpikir yang utama mencakup delapan kelompok, yaitu kemampuan memfokuskan, mendapatkan informasi, mengingat, mengorganisasi, menganalisis, menghasilkan, mengintegrasikan, dan mengevaluasi. Selain pengertian berpikir, sebelum membahas tentang disposisi berpikir kreatif matematis perlu dibahas tentang berpikir matematis (mathematical thinking).
Penulis : Elda Herlina
STAIN Batusangkar Sumatera Barat
herlin_stain@yahoo.co.id
STAIN Batusangkar Sumatera Barat
herlin_stain@yahoo.co.id
Judul Jurnal : MENINGKATKAN DISPOSISI BERPIKIR KREATIF MATEMATIS
MELALUI PENDEKATAN APOS.
MELALUI PENDEKATAN APOS.
Infinity Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 2, No.2, September 2013
0 Response to "Pengertian Berpikir Pada Pembelajaran Matematika"
Post a Comment