Hambatan dan Solusi dalam Komunikasi Pembelajaran. Bagian 2

(Lanjutan) Hambatan dan Solusi dalam Komunikasi Pembelajaran. 

9. Teknik Bertanya yang Buruk.
Guru yang tidak memiliki kemampuan untuk bertanya, tidak akan sanggup menggali pemahaman peserta didik dengan baik, tidak sanggup mengetahui apa yang dirasakan oleh peserta didik. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengembangkan teknik bertanya kepada peserta didik. Tipe pertanyaan yang diajukan perlu disesuaikan dengan modalitas belajar yang dimiliki oleh peserta didik.

10. Teknik Menjawab yang Buruk.
Guru yang baik adalah guru yang mampu menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik. Guru yang buruk adalah guru yang membiarkan dan tidak memperdulikan setiap pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik, serta guru yang menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik dengan jawaban yang tidak tepat. Selain itu, guru yang tidak memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengajukan dan menyelesaikan pertanyaannya dengan baik. 


11. Tidak Jujur.
Karakter dasar guru mesti ditampilkan selama dan di luar pembelajaran berlangsung. Guru harus jujur, jangan berbohong. Akuilah jika guru memahami hal tertentu karena itu merupakan salah satu keterbatasan.

12. Tertutup.
Guru tidak boleh memiliki sifat tertutup atau introvert, karena dalam proses pembelajaran dibutuhkan keterlibatan yang mendalam antara guru dengan peserta didik. Guru harus memiliki keterampilan kerjasama, keterbukaan, kehangatan, dan keterlibatan.

13. Destruktif.
Sifat destruktif merupakan salah satu faktor penghambat berlangsungnya komunikasi yang efektif antara guru dengan beserta didik. Guru harus memiliki kemampuan untuk mencegah sifat destruktif sedini mungkin, jika sikap destruktif tersebut muncul dari peserta didik.

14. Kurang Dewasa.
Guru perlu menyadari sikapnya dalam proses pembelajaran sesuai dengan jenjang pendidikan peserta didik. Jika guru mengajar di TK, maka ia perlu untuk memahami dan berkomunikasi dengan gaya bahasa yang memudahkan peserta didik seusia anak TK memahami, begitupun juga untuk jenjang pendidikan lainnya.

15. Kurang Respek.
Guru terkadang kurang menghormati peserta didik. Untuk itu, guru perlu belajar memahami peserta didik dengan baik. Bahwa peserta didik adalah manusia yang perlu diakui potensi dan kemampuannya.

16. Kurang Menguasai Materi.
Guru wajib menguasai materi pembelajaran yang akan diberikannya kepada peserta didik, yang didukung oleh teori- teori yang relevan dan pendalaman materi berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang dimiliki oleh guru.

17. Kurang Persiapan.
Salah satu kewajiban guru adalah membuat perencanaan pembelajaran. Bagaimana mungkin pembelajaran dapat optimal dilakukan jika guru tidak memiliki persiapan yang memadai dengan baik. Oleh karena itu, pastikan bahwa guru telah merencanakan pembelajaran dengan baik, sehingga ia siap untuk melaksanakan proses mengajar dengan optimal.

18. Kebiasaan sebagai Pembicara dan Pendengar.
Guru yang baik adalah guru yang selalu terus menerus mengupayakan perbaikan terhadap dirinya maupun kemampuan yang dimilikinya secara terus menerus. Oleh karena itu, maka guru perlu belajar menjadi pembicara yang baik dan pendengar yang baik bagi peserta didik.

Judul Buku : Manajemen Kelas
Penulis : Euis Karwati dan Donni Juni Priansa 
Halaman : 120 - 122

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hambatan dan Solusi dalam Komunikasi Pembelajaran. Bagian 2"

Post a Comment