PENGERTIAN TEORI, MODEL, STRATEGI, METODE, DAN KETERAMPILAN DALAM BELAJAR

Definisi Teori.
A theory in quantitative research is an interrelated set of constructs (or variables) formed into propositions, or hypotheses, that specify the relationship among variables (typically in terms of magnitude or direction). A theory might appear in a research study as an argument, a discussion, a  figure, or a rationale, and it helps to explain (or predict) phenomena that occur in the world. Labovitz and Hagedorn (1971) added  to  this definition  the  idea of a theoretical rationale, which they defined as “specifying how and why the variables and relational statements are interrelated”

Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.(Creswell : 1993)

Teori Pembelajaran dan Teori Belajar
Teori juga diharapkan dapat menjadi model kerja. Teori dapat dijadikan model kerja fenomena tertentu sampai diketemukannya teori baru. 

Bruner (1964) diakui oleh kalangan instructional theorist sebagai peletak dasar pengembang teori-teori pembelajaran, di samping Skinner (1954) dan Ausubel (1968).  Bruner (1964) membuat pembedaan antara teori belajar dan teori pembelajaran. Teori belajar adalah deskriptif, sedangkan teori pembelajaran adalah preskriptif. 

Teori belajar mendeskripsikan adanya proses belajar, teori pembelajaran mempreskripsikan strategi atau metode pembelajaran yang optimal yang dapat mempermudah proses belajar. 

Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan diantara variabel-variabel yang menentukan hasil belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada ”bagaimana seseorang belajar”. Sebaliknya teori pembelajaran menaruh pehatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain untuk belajar. Teori pembelajaran berurusan dengan upaya mengontrol variabel-variabel.

Pembedaan teori belajar (deskriptif) dan pembelajaran (preskriptif)  dikembangkan oleh Bruner, lebih lanjut oleh Reigeluth (1983), Gropper (1983), dan Landa (1983). Menurut Reigeluth (dalam Degeng 1989) teori-teori dan prinsip pembelajaran yang deskriptif menempatkan variabel kondisi dan metode pembelajaran sebagai givens dan memerikan hasil pembelajaran sebagai variabel yang diamati. Dengan kata lain kondisi dan metode pembelajaran sebagai variabel bebas dan hasil pembelajaran sebagai variabel tergantung.
Sebaliknya dalam teori-teori dan prinsip-prinsip pembelajaran yang preskriptif menempatkan kondisi dan hasil sebagai givens sedangkan metode yang optimal ditetapkan sebagai variabel yang bisa diamati. Jadi metode pembelajaran sebagai variabel tergantung. Teori preskriptif adalah goal oriented, sedangkan teori deskriptif adalah goal free. Artinya teori pembelajaran preskriptif adalah untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untuk memerikan hasil.   

“In descriptive theory, the methods and conditions are given, and the outcomes is the variable of interest, descriptive theory is goal free. In prescriptive theory, the conditions and desired outcomes are given, and the methods are the variable of interest. Prespective theory is goal oriented.” (Reigeluth : 1990)



Reigeluth mengilustrasikan perbedaan antara teori deskriptif dan preskriptif dengan diagaram berikut :
    Descriptive Theory                Prescriptive Theory



Kerangka Kerja Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran digambarkan sebagai kerangka besar tentang tugas profesional guru yang di dalamnya meliputi: model-model pembelajaran, Strategi-strategi pembelajaran, metode-metode pembelajaran dan juga keterampilan-keterampilan mengajar. Pendekatan pembelajaran juga merupakan skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan guru dengan menyusun dan memilih model pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran maupun keterampilan mengajar tertentu dalam rangka mencapai suatu tujuan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran digambarkan dalam diagram sebagai berikut.



Diagram diatas terdapat dalam artikel pendidikan yang diterbitkan oleh Saskatchewan education (1980). Berdasarkan diagram di atas, pendekatan pembelajaran digambarkan sebagai kerangka umum tentang skenario yang digunakan guru untuk membelajarkan siswa dalam rangka mencapai suatu tujuan pembelajaran. Diagram tersebut juga memperlihatkan dengan lebih jelas tentang hubungan antara model pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran dan keterampilan mengajar.

Model Pembelajaran
Instructional Models are guidelines or sets of strategies on the which the approaches to teaching by instructors are based. Effective instructional models are based on learning theories (Edutech Wiki). Models represent the broadest level of instructional practices and present a philosophical orientation to instruction. Models are used to select and to structure teaching strategies, methods, skills, and student activities for a particular instructional emphasis. Joyce and Weil (1986) identify four models: information processing, behaviourial, social interaction, and personal.  

Model pembelajaran adalah pedoman atau seperangkat strategi di mana  instruktur menggunakan pendekatan dalam mengajar. model pembelajaran yang efektif didasarkan pada teori-teori belajar. Model pembelajaran mempresentasikan level yang lebih besar dari praktek pembelajran dan menampilkan dasar filosofis tentang pembelajaran. Model pembelajaran ini digunakan untuk memilih dan menentukan strategi, metode, keterampilan mengajar, dan aktivitas siswa dalam penekanan proses pembelajaran. Pengelompokkan model pembelajaran menurut Joyce and Weil terbagi atas empat jenis, yaitu information processing, behaviourial, social interaction, and personal. 

Strategi Pembelajaran
Within each model several strategies can be used. Strategies determine the approach a teacher may take to achieve learning objectives. Strategies can be classed as direct, indirect, interactive, experiential, or independent. 
Strategi pembelajaran menentukan pendekatan bagi guru dalam menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat digolongkan menjadi strategi pembelajaran langsung, strategi pembelajaran tidak langsung, strategi pembelajaran interaktif, strategi belajar melalui pengalaman, strategi belajar mandiri.


1.    Strategi Pembelajaran Langsung (direct instruction)
  • Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang kadar berpusat pada gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Pada strategi ini termasuk di dalamnya metode-metode ceramah, pertanyaan didaktik, pengajaran eksplisit, praktek dan latihan, serta demonstrasi.
  • Strategi pembelajaran langsung efektif digunakan untuk memperluas informasi atau mengembangkan keterampilan langkah demi langkah
2.    Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (indirect instruction)
  • Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan tinggi siswa dalam melakukan observasi, penyelidikan, penggambaran inferensi berdasarkan data, atau pembentukan hipotesis.
  • Dalam pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih dari penceramah menjadi fasilitator, pendukung, dan sumber personal (resource person). Guru merancang lingkungan belajar, memberikan kesempatan siswa untuk terlibat, dan jika memungkinkan memberikan umpan balik kepada siswa ketika mereka melakukan inkuiri.
  • Strategi pembelajaran tidak langsung mensyaratkan digunakannya bahan-bahan cetak, non-cetak, dan sumber-sumber manusia.
3.    Strategi Pembelajaran Interaktif (interactive instruction)
  • Strategi pembelajaran interaktif merujuk kepada bentuk diskusi dan saling berbagi di antara peserta didik.
  • Seaman dan Fellenz (1989) mengemukakan bahwa diskusi dan saling berbagi akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan reaksi terhadap gagasan, pengalaman, pandangan, dan pengetahuan guru atau kelompok, serta mencoba mencari alternatif dalam berpikir.
  • Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan dalam rentang pengelompokkan dan metode-metode interaktif.
  • Di dalamnya terdapat bentuk-bentuk diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau pengerjaan tugas berkelompok, dan kerjasama siswa secara berpasangan.
4.    Strategi Belajar Melalui Pengalaman (experiential learning)
  • Strategi belajar melalui pengalaman menggunakan bentuk sekuens induktif, berpusat pada siswa, dan berorientasi pada aktivitas.
  • Penekanan dalam strategi belajar melalui pengalaman adalah pada proses belajar, dan bukan hasil belajar.
  • Guru dapat menggunakan strategi ini baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sebagai contoh, di dalam kelas dapat digunakan metode simulasi, sedangkan di luar kelas dapat dikembangkan metode observasi untuk memperoleh gambaran pendapat umum.
5.    Strategi Belajar Mandiri (independent study)
  • Strategi belajar mandiri merujuk kepada penggunaan metode-metode pembelajaran yang tujuannya adalah mempercepat pengembangan inisiatif individu siswa, percaya diri, dan perbaikan diri. Fokus strategi belajar mandiri ini adalah merencanakan belajar mandiri siswa di bawah bimbingan atau supervisi guru.
  • Belajar mandiri menuntut siswa untuk bertanggungjawab dalam merencanakan dan menentukan kecepatan belajarnya.
Metode Pembelajaran
Methods are used by teachers to create learning environments and to specify the nature of the activity in which the teacher and learner will be involved during the lesson. While particular methods are often associated with certain strategies, some methods may be found within a variety of strategies.  

Metode digunakan oleh guru untuk mengkreasi lingkungan belajar dan menkhususkan aktivitas di mana guru dan siswa terlibat selama proses pembelajaran berlangsung. Biasanya metode digunakan melalui salah satu strategi, tetapi juga tidak tertutup kemungkinan beberapa metode berada dalam strategi yang bervariasi. Artinya penetapan metode dapat divariasikan melalui strategi yang berbeda tergantung pada tujuan yang akan dicapai dan konten proses yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.




Macam macam metode pembelajaran :

Direct Instruction :
•    Structured Overview
•    Lecture
•    Explicit Teaching
•    Drill and Practice
•    Compare and Contrast
•    Didactic Questions
•    Demonstrations
•    Guided and Shared – Reading, Listening, Viewing and Thinking

Indirect Instruction
•    Problem Solving
•    Case Studies
•    Reading for Meaning
•    Inquiry
•    Reflective Discussion
•    Writing to Inform
•    Concept Formation
•    Concept Mapping
•    Concept Attainment
•    Cloze Procedure

Interactive Instruction
•    Debate
•    Role Play
•    Panels
•    Peer Partner Learning
•    Discussion
•    Laboratory Groups
•    Cooperative Learning Groups
•    Jig Saw
•    Problem Solving
•    Structured Controversy
•    Tutorial Groups
•    Interviewing
•    Conferencing
•    Think, Pair, Share  

Independent Study
•    Essays
•    Computer Assisted Instruction
•    Journals
•    Learning Logs
•    Reports
•    Learning Activity Packages
•    Correspondence Lessons
•    Learning Contracts
•    Home Work
•    Research Projects
•    Assigned Questions
•    Learning Centres


Experiential Learning
•    Field Trips
•    Narratives
•    Conducting Experiments
•    Simulations
•    Games
•    Story Telling
•    Focused Imaging
•    Field Observations
•    Role Playing and Model Building
•    Surveys 

Keterampilan-keterampilan pembelajaran
Skills are the most specific instructional behaviours. These include such techniques as questioning, discussing, direction-giving, explaining, and demonstrating. They also include such actions as planning, structuring, focusing, and managing.  

Keterampilan merupakan perilaku pembelajaran yang sangat spesifik. Di dalamnya terdapat teknik-teknik pembelajaran seperti teknik bertanya, diskusi, pembelajaran langsung, teknik menjelaskan dan mendemonstrasikan. Dalam keterampilan-keterampilan pembelajaran ini juga mencakup kegiatan perencanaan yang dikembangkan guru, struktur dan fokus pembelajaran, serta pengelolaan pembelajaran.



Dari gambar diatas menjelaskan tentang hubungan antara model pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran dan keterampilan pembelajaran. Model pembelajaran adalah  proses yang luas dalam kegiatan pelajaran berdasarkan teori teori belajar, sedangkan keterampilan pembelajaran menekankan pada proses pembelajaran yang lebih spesifik

Secara umum keterampilan belajar menitikberatkan pada strategi pembelajaran untuk membantu peserta didik menjadi lebih baik dan lebih mandiri dalam belajar. Peserta didik akan belajar bagaimana mengembangkan dan menerapkan belajar, keterampilan manajemen pribadi, dan interpersonal dan keterampilan kerja sama tim untuk meningkatkan pembelajaran dan prestasi di sekolah. Program pembelajaran ini membantu siswa untuk membangun kepercayaan diri dan motivasi untuk mengejar peluang untuk sukses di sekolah menengah dan jenjang pendidikan selanjutnya.

1. Perencanaan
Proses penyusunan materi pelajaran penggunaan media pembelajaran, penggunaan pendekatan atau metode pembelajaran dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran.

2. Pengajaran Langsung
Model pengajaran langsung (direct instruction) secara empirik dilandasi oleh teori belajar yang berasal dari rumpun perilaku (behavior family). Teori belajar perilaku menekankan pada perubahan perilaku sebagai hasil belajar yang dapat diobservasi. Menurut teori ini, belajar bergantung pada pengalaman termasuk pemberian umpan balik dari lingkungan. Prinsip penggunaan teori perilaku ini dalam belajar adalah pemberian penguatan yang akan meningkatkan perilaku yang diharapkan. Penguatan melalui umpan balik kepada siswa merupakan dasar praktis penggunaan teori ini dalam pembelajaran.

3. Memberikan Pertanyaan
Pada hakikatnya melalui bertanya kita akan mengetahui dan mendapatkan informasi tentang apa saja yang ingin kita ketahui. Dikaitkan dengan proses pembelajaran maka kegiatan bertanya jawab antara guru dan siswa, atara siswa ini menunjukan adanya ineraksi dikelas yang di dinamis dan multi arah. Kegiatan bertanya akan lebih efektif bila pertanyaan yang diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan topik yang dibicarakan. Tujuan guru mengajukan pertanyaan antara lain adalah :
  • Menimbulkan rasa keingintahuan
  • Merangsang fungsi berpikir
  • Mengembangkan keterampilan berpikir
  • Memfokuskan perhatian siswa
  • Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
  • Menkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh guru dari siswanya
  • Merangsang terjadinya diskusi dan memperlihatkan perhatian terhadap gagasan dan terapan siswa sebagai subjek didik.
Keterampilan bertanya ini mutlak harus dikuasai oleh guru baik itu guru pemula maupun yang sudah profesional karena dengan mengajukan pertanyaan baik guru maupun siswa akan mendapatkan umpan balik dari materi serta juga dapat menggugah perhatian siswa atau peserta didik.  Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam ketrampilan bertanya: Bertanya Dasar dan Bertanya Lanjut, Teknik Bertanya, Jenis pertanyaan.

4. Keterampilan Demonstras
Penyajian  pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan dengan lisan. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan berkesan secara mendalam sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna.

5.  Evaluasi Pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, evaluasi menempati kedudukan yang penting dan merupakan bagian utuh dari proses dan tahapan kegiatan pembelajaran. Dengan melakukan evaluasi, guru dapat mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukannya, pada tiap kali pertemuan, setiap caturwulan, setiap semester, setiap tahun , bahkan selama berada pada satuan pendidikan tertentu. Dengan demikian setiap kali membahas proses pembelajaran, maka berarti kita juga membahas tentang evaluasi, karena evaluasi inklusif di dalam proses pembelajaran.

Daftar Referensi
John W Creswell, Research Design: Qualitative & Quantitative Approach, (London: Sage, 1993)

Charles Reigeluth, Bela H. Banathy, J.R. Olson, Comprehensive Systems Design: A New Educational Technology, (Springer Science & Business Media : 2012)

I Nyoman Sudana Degeng, Ilmu pengajaran taksonomi variable (Jakarta : P2LPTK , 1989)

http://edutechwiki.unige.ch/en/Instructional_design_model

http://teachinglearningresources.pbworks.com/w/page/19919560/-Instructional%20Approaches

Seaman, D. & Fellenz, R. (1989). Effective strategies for teaching adults. Columbus: Merrill.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PENGERTIAN TEORI, MODEL, STRATEGI, METODE, DAN KETERAMPILAN DALAM BELAJAR"

Post a Comment