Pengertian Kreativitas dan Aktualisasi Diri

Kreativitas dan Aktualisasi Diri -- Salah satu konsep yang amat penting dalam bidang kreativitas adalah hubungan antara kreativitas dan aktualisasi diri. Menurut psikolog humanis, seperti Abraham Maslow dan Carl Rogers, aktualisasi diri ialah apabila seseorang menggunakan semua bakat dan talentanya untuk menjadi apa yang ia mampu menjadi mengaktualisasikan atau mewujudkan potensinya. Pria yang dapat mengaktualisasikan dirinya adalah seseorang yang sehat mental, dapat menerima dirinya, selalu tumbuh, berfungsi sepenuhnya, berpikiran demokratis, dan sebagainya. Menurut Maslow (1968) aktualisasi diri merupakan karakteristik yang fundamental, suatu potensialitas yang ada pada semua manusia saat dilahirkan, akan tetapi yang sering hilang, terhambat atau terpendam dalam proses pembudayaan.

Rogers menekankan (1962) bahwa sumber dari kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme. Clark Moustakis (1967), psikolog humanistik lain yang terkemuka, menyatakan bahwa kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aktualisasi diri dan kreativitas saling berkaitan dan berkorelasi. Yonge (1975) menemukan korelasi positif antara skor pada ukuran aktualisasi diri (Personal Orientation Inventory, Shostrum, l963) dan beberapa ukuran kreativitas, seperti skala kreativitas “Adjective Checklist”.

Buckmaster (Buckmaster & Davis, 1985) menyusun suatu inventori yang mengukur aktualisasi diri yang disebut Reflection on Self and Environment disingkat ROSE. Skor mahasiswa pada ROSE menunjukkan korelasi setinggi 0.73 dengan skor inventori “How Do You Think” yang mengukur karakteristik kepribadian dan biogratis dari orang-orang yang kreatif. Selanjutnya, skor pada kedua tes tersebut berkorelasi signifikan dengan penilaian kreativitas mahasiswa dalam seni dan mengarang. Damm (1970) menyimpulkan bahwa baik kreatif maupun inteligensi berkorelasi dengan aktualisasi diri, dan tingkat aktualisasi diri yang tertinggi dicapai oleh siswa sekolah menengah yang sama-sama kreatif dan inteligen.


Maslow membedakan antara 'kreativitas aktualisasi diri' dan 'kreativitas talenta khusus'. Orang-orang dengan kreativitas talenta khusus memiliki bakat atau talenta kreatif yang luar biasa dalam bidang seni, sastra, musik, teater, sains, bisnis, atau bidang lainnya. Orang-orang ini bisa saja menunjukkan penyesuaian diri dan aktualisasi diri yang baik, tetapi mungkin juga tidak. Sejarah cukup banyak menunjukkan adanya orang-orang yang unggul kreatif, tetapi neurotis, seperti Vincent van Gogh, Edgar Allan Poe, dan mungkin juga Beethoven dan Mozart. Sedangkan orang-orang kreatif yang mampu mengaktualisasikan diri adalah sehat mental, hidup sepenuhnya dan produktif, dan cenderung menghadapi semua aSpek kehidupannya secara fleksibel dan kreatif. Tetapi belum tentu mereka memiliki talenta kreatif yang menonjol dalam salah satu bidang khusus, misalnya seni atau sains. Sayangnya istilah 'kreativitas' terlalu sering diartikan sebagai talenta khusus yang luar biasa.

Implikasi dari pembedaan antara kreativitas aktualisasi diri dan kreativitas talenta khusus adalah penekanan pada pentingnya ciri-ciri afektif dari kreativitas ciri-ciri kepribadian, sikap, motivasi, dan predisposisi untuk berpikir kreatif. Kreativitas adalah suatu gaya hidup, suatu cara dalam mempersepsi dunia. Hidup kreatif berarti mengembangkan talenta yang dimiliki, belajar menggunakan kemampuan diri sendiri secara optimal; menjajaki gagasan baru, tempat-tempat baru; aktivitas-aktivitas baru; mengembangkan kepekaan terhadap masalah lingkungan, masalah orang lain, masalah kemanusiaan.

Banyak orang menganggap bahwa kreativitas hanya dapat diajarkan jika dikaitkan dengan bidang subjek (mata ajaran) tertentu. Hal ini tidak benar. Kreativitas dapat diajarkan dalam konteks yang “content free”, lepas dari bidang materi tertentu, atau dapat dilekatkan dengan konten atau bidang subjek khusus.

Kreativitas aktualisasi diri adalah kekreatifan yang umum dan “content free”. Banyak program kreativitas yang berhasil bertujuan a) meningkatkan kesadaran kreativitas, b) memperkokoh sikap kreatif, seperti menghargai gagasan baru, 0) mengajarkan teknik menemukan gagasan dan memecahkan masalah secara kreatif, dan d) melatih kemampuan kreatif secara umum. Program seperti ini membantu siswa memahami kreativitas dan menggunakan pendekatan yang kreatif terhadap masalah-masalah pribadi, akademis, dan profesional.

Di lain pihak ada proyek-proyek yang bertujuan melatih pemikiran dan keterampilan memecahkan masalah secara kreatif dikaitkan secara langsung dengan subjek khusus seperti botani, astronomi, teater, fotografi, atau menulis kreatif (kreativitas talenta khusus).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian Kreativitas dan Aktualisasi Diri"

Post a Comment