Fungsi - fungsi Manajemen Dalam Kelas

Fungsi-fungsi Manajemen dalam Kelas  -- Pemahaman mengenai fungsi-fungsi manajemen di kalangan para pakar relatif bervariasi. Namun demikian, fungsi-fungsi manajemen dapat dipandang dalam dua klasifikasi utama, yaitu fungsi organik dan fungsi pelengkap. Fungsi organik terkait dengan semua fungsi yang mutlak dijalankan oleh manajemen, sedangkan fungsi pelengkap terkait dengan semua fungsi yang meskipun tidak mutlak dijalankan oleh organisasi, namun sebaiknya dilaksanakan, karena pelaksanaan fungsi pelengkap dengan baik, akan meningkatkan kinerja organisasi.

Tidak semua pakar manajemen memiliki kesepakatan perihal penggunaan istilah dalam fungsi-fungsi manajemen. Beberapa penulis menggunakan istilah motivating, sebagian lagi menggunakan istilah directing, sedangkan yang lain menggunakan istilah leading, influencing, atau actuating (memimpin, mempengaruhi, atau menjalankan). Sedangkan istilah perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan, hampir semua pakar manajemen sepaham bahwa ketiga istilah dalam fungsi manajemen tersebut merupakan fungsi manajemen yang harus ada dalam fungsi-fungsi manajemen.


Fungsi-fungsi manajemen saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Perencanaan umpamanya mempengaruhi pengorganisasian, dan pengorganisasian mempengaruhi pengawasan. Satu fungsi sama sekali tidak berhenti, sebelum yang lain dimulai. Fungsi-fungsi manajemen saling berkaitan dan tidak terpisahkan; dan biasanya fungsi tersebut tidak dijalankan dalam suatu urutan tertentu, namun disesuaikan dengan kepentingan masing-masing. Untuk melancarkan suatu organisasi baru, biasanya memulai dengan perencanaan, diikuti oleh fungsi-fungsi yang lain; tetapi bagi sebuah organisasi yang sudah mapan, pengawasan pada waktu tertentu mungkin diikuti dengan perencanaan dan sebaliknya, diikuti dengan pemotivasian mereka tidak dijalankan dalam suatu urutan tertentu, tetapi tampaknya menurut yang dikehendaki keperluan masing-masing, Untuk melancarkan suatu organisasi baru, biasanya memulai dengan perencanaan, diikuti  oleh fungsi-fungsi yang lain; tetapi bagi sebuah organisasi yang sudah mapan, pengawasan pada waktu tertentu mungkin diikuti dengan perencanaan dan sebaliknya, diikuti dengan pemotivasian.

Terry (1997) menyatakan bahwa fungsi dasar manajemen ialah perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), menggerakkan (actuating), dan pengendalian (controlling). Masing-masing akan diuraikan sebagai berikut: 

1. Fungsi Perencanaan.
Perencanaan dapat didefinisikan sebagai penentuan terlebih dahulu apa yang harus dikerjakan, kapan dikerjakan dan siapa yang mengerjakannya. Dalam perencanaan terlibat unsur penentuan yang berarti bahwa dalam perencanaan tersebut tersirat pengambilan keputusan. Karena itu perencanaan dapat dipahami sebagai suatu proses dalam rangka untuk mengambil keputusan dan penyusunan rangkaian tindakan selanjutnya di masa depan.
Rencana yang baik akan merumuskan tujuan dan sasaran apa yang ingin dicapai. Penentuan tujuan atau sasaran penting bagi setiap organisasi karena:
  • Bersifat memberikan arah;
  • Membantu orang-orang dalam organisasi untuk memotivasi diri; 
  • Memfokuskan usaha yang dilaksanakan oleh pelaksana organisasi; 
  • Memprioritaskan pengalokasian sumber daya untuk tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan; 
  • Pedoman bagi penyusunan rencana strategis maupun rencana Operasional organisasi serta pemilihan alternatif keputusannya; 
  • Membantu mengevaluasi kemajuan yang akan dicapai menjadi pedoman bagi penyusunan. Ini berarti bahwa tujuan atau sasaran yang ingin dicapai itu bisa dipakai sebagai standardisasi;
Tanpa perencanaan, manajer tidak dapat mengetahui bagaimana mengorganisasikan orang dan sumber daya yang dimiliki organisasi secara efektif. Tanpa perencanaan, manajer dan orangorang yang membantunya hanya mempunyai peluang kecil untuk mencapai sasaran atau mengetahui adanya penyimpangan secara dini. Organisasi biasanya dikendalikan oleh dua macam perencanaan, yaitu perencanaan strategis dan perencanaan operasional. Rencana strategis didesain oleh manajer tingkat atas dan menentukan sasaran secara luas, sedangkan rencana operasional merupakan tahapan kegiatan operasional yang perlu dilakukan oleh seluruh elemen yang ada dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan optimal.

2. Fungsi Pengorganisasian.

Pengorganisasian adalah proses manajerial yang berkelanjutan. Sebagaimana kita ketahui teknologi terus berkembang dan lingkungan organisasi dapat berubah. Oleh karena itu, manajer harus menyesuaikan strategi yang telah disusunnya sehingga tujuan dari organisasi tetap dapat dicapai secara efektif dan efisien. Demikian halnya dengan struktur organisasinya dapat didesain kembali disesuaikan dengan perubahan lingkungan yang terjadi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai efektif dan efisien. Tujuan pengorganisasian adalah untuk mengelompokkan kegiatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang dimiliki agar pelaksanaan dari suatu rencana dapat dicapai secara efektif dan efisien. Langkah penting dalam pengorganisasian adalah proses mendesain organisasi, yaitu penentuan struktur organisasi yang paling memadai untuk strategi, orang-orang yang berpartisipasi, teknologi yang digunakan, serta tugas organisasi yang diemban.

Unit-unit kerja perlu dibentuk, yang dilengkapi dengan skema hubungan antara pemilik dengan manajer, serta antara manajer dengan orang-orang, yang akan melahirkan struktur organisasi yang mampu berkoordinasi dalam seluruh aktivitas organisasi. 

3. Fungsi Menggerakkan (Kepemimpinan).
Kepemimpinan adalah suatu proses untuk mempengaruhi aktivitas dari pada kelompok yang terorganisir dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam pencapaian tujuan. Memimpin adalah suatu proses mempengaruhi yang orang lain untuk bekerja menuju pencapaian tujuan organisasi.

4. Fungsi Pengendalian.
Pengendalian adalah suatu upaya yang sistematis untuk menetapkan standar prestasi yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem umpan balik informasi, menentukan apakah ada penyimpangan, dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut, serta mengambil inisiatif dan tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa sumber daya organisasi yang digunakan dikelola dengan cara yang paling efektif dan efisien guna tercapainya sasaran dan tujuan organisasi.

Tujuan utama dari pengendalian adalah memastikan bahwa hasil kegiatan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pengendalian tidak bersifat restriktif, namun korektif, artinya jika terjadi penyimpangan dapat dideteksi sedini mungkin. Dengan adanya pengendalian diharapkan:
  • Diketahui atau dipastikan kemajuan yang diperoleh dalam pelaksanaan perencanaan;
  • Meramalkan arah perkembangan dan hasil yang akan dicapai; 
  • Menentukan tindakan pencegahan apa yang diperlukan untuk menghadapi permasalahan-permasalahan; 
  • Memberikan masukan yang dapat digunakan untuk memperbaiki perencanaan yang akan datang; 
  • Mengetahui adanya penyimpangan terhadap perencanaan sedini mungkin.

Judul Buku : Manajemen Kelas
Penulis : Euis Karwati, S.Kom, M.Pd dan Donni Juni Priansa, S.Pd, SE, SS, MM
Halaman : 17 - 20

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Fungsi - fungsi Manajemen Dalam Kelas "

Post a Comment