Menyingkap Energi Positif Di Dalam Menulis

Menyingkap Energi Positif Di Dalam Menulis -- Menulis di level multi dimensional seperti bermain layang-layang di atas perbukitan. Karena lebih banyak angin layang-layang menjadi lebih mudah ‘’diangkasakan’’. Bekerja di level tersebut (lihat kontak interlegos) banyak sekali energi yang masuk di jiwa kita. Enegi inilah yang membuat proses penulisan menjadi penuh gairah dan tantangan. Menulis dalam situasi penuh gairah membuat batin kita hidup, kreatif, dan akhirnya banjir panggilan dan komitmen.

Anda bisa melihat suasana seperti ini pada jiwa bayi yang sedang belajar berjalan. setelah berhasil tengkurap, duduk, belajar berdiri, si bayi tidak pernah lelah untuk mencoba satu keinginan lagi: yakni belajar berjalan. rasa sakit akibat jatuh tak mereka hiraukan, sebab begitu semangatnya mereka dalam mencoba perihal baru. Fokus perhatiannya hanya pada “bagaimana aku bisa berjalan!” dan dia tidak peduli dengan yang lainnya. Kaki mau lecet, tumit mau sakit, dia tidak peduli. Kalimat tersebut merasuk ke dalam jiwa bayi dan mejadi energi positif yang membangun dirinya untuk terus mencoba. Sosok ibu nampaknya patut pula untuk kita jadikan suri teladan sebagai sosok yang kaya akan energi positif.

Saya mempersilahkan kepada anda untuk bertanya kepada mereka para bapak, bagaimana komitmen seorang ibu kepada anak – anaknya. Sejak hamil 9 bulan, kemudian 24 bulan menyusui, lantas 5 tahun mengurusi anda saat anda masih balita, pengorbanan para ibu sungguh luar biasa. Itulah yang dinamakan energi positif. Para ibu itu bekerja di level multi dimensional.

Sering kali seorang ibu terbangun tengah malam hanya karena tangisan bayi nya. Ia bangun, dan energi positif lah yang mengalihkan nalar otaknya dari perasaan enaknya tidur malam menuju rasa kasih sayang. Bekerja berdasarkan energi positif sangatlah mengasyikkan. Dalam menulis, seharusnya anda pun berlaku demikian, gali energi positif tersebut, sehingga menulis adalah ruang penuh kecintaan yang pernah anda temukan. Mind writing, menuntun anda ke jalan itu. Saya ingin bertanya kepada anda, di jenjang pendidikan manakah anda merasa sangat terkesan?

Bila anda benar – benar menjawab pertanyaan di atas denga sangat jujur, maka anda akan menajwab : TK hingga SD kelas 3. Di masa itu, para pengajar kita memberikan pengetahuan dengan sangat menyentuhnya. Mereka benar benar mentransfer kasih sayang kepada kita. Sebab mereka paham, pentingnya menanam budi pekerti di usia – usia semasa itu.

Dorongan –dorongan itulah yang menyebabkan para pengajar tidak mau bertindak kasar. Dan dorongan seperti itu, berasal dari energi positif. Energi positif membuat para guru bertindak santun, dan energi positif membuat kenangan masa TK sampai SD kelas 3 anda menjadi sangat mengesankan.  Wanita tiada bisa disaingi dalam hal di atas. Tapi mereka setiap detik berdoa penuh harap. Dan bertolak jauh dengan mereka kaum pria.

Kunci menulis baik adalah bergairah dan posting. Setelah anda menemukan bahan paling unik, ciptakanlah kepedulian yang mendalam, sampai anda merasa prihatin dan sedih, dan ingin segera walk the walk.

Paham mendalam, prihatin, dan ingin memperbaiki (yang terangkum dalam persyaratan seorang intelektual), adalah kunci yang juaga menyemangati anda dalam menulis. Proses ini akan menjdikan proses menulis anda terasa fun, menyenangkan, punya greget. Dan yang terpenting, berkesan di dalam pengalaman mental anda.

Penulis sarankan, benahi dulu aspek psikologis ini, baru setelah psiologisnya benar, teori kognitif (tata bahasanya) akan bermanfaat untuk anda. Tata bahasa (mind writing) akan saling menerangi.  Era internet memungkinkan anda mengikuti dan berburu peristiwa dunia dari kamar anda. Jadi sangat janggal apabila di era internet seperti saat ini, ada alas an kesulitan menulis karena tidak adanya bahan, kurang rangsangan ide, atau tidak tahu kedalaman permasalahannya. Jika komitmen dan energi dapat dimatangkan melalui pendekatan bahan yang menarik, diujung pencapaian akan tercapai juga keunggulan gaya ungkap sebagai mana biasa dibahas dalam pelajaran tata bahasa.

Sumber :   
Buku : Mind Writing. Penulis Herien Priyono. hal. 98 - 101

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Menyingkap Energi Positif Di Dalam Menulis"

Post a Comment