Sejarah Perkembangan Penelitian Kualitatif

Sejarah Perkembangan Penelitian Kualitatif - Penelitian kualitatif menurut sejarahnya terlahir dari penelitian ilmu-ilmu sosial, khususnya sosiologi antropologi yang berorientasi pada penelitian masyarakat, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Sebagaimana diungkapkan Norman Denzin (1994 : 1) yang menegaskan bahwa : 
Qualitative research has a long and distinguished history in the human disciplines. In sociology the work of the “Chicago school” in the 1920s and 1930s established the importamce of qualitative research for the study of human group life. In anthropology, during the same period, the pathbreaking studies of Boas, Mead, Benedict, Bateson, Evans Protchard, Radcliff Brown and Malinowski charted the outlines of the fieldwork method, wherein the observer went to foreign setting to study the customs and habits of another society and culture. 
Sejarah penelitian kualitatif tidak bisa dilepaskan dari perkembangan masyarakat dan perubahan sosial yang terjadi di Amerika. Dimulai dari penelitian sosiolog-antropolog Chicago Amerika, Herbert Blumer 1937 yang melahirkan model pendekatan interaksionalisme simbolik dari hasil penelitian lapangan terhadap budaya Amerika sebagai salah satu simbol masyarakat modern. Kemudian dilanjutkan dengan penelitian lapangan oleh Lloyd Wamer tentang kehidupan suku Aborigin di Australia (tahun 1941), penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Whyte (1943) tentang kehidupan kaum lelaki Italia yang miskin di Boston, termuat dalam hasil penelitiannya berjudul Street Comer Society.

Amerika yang sedang menglami depresi telah banyak menimbulkan masalah sosial yang luas dan nyata bagi sebagian besar warganya. Banyak ilmuwan yang bekerja pada badan-badan pemerintah, mulai condong pada model penelitian kualitatif untuk mengkaji dan mendokumentasikan sifat karakter, sikap, kepribadian dan perilaku masyarakat. Tahun limapuluhan, dapat dikatakan sebagai awal perkembangan yang pesat bagi penerapan metode penelitian kualitatif, baik dari segi metodologi maupun konseptualisasi dalam bentuk penelitian lapangan. Proses kerja penelitian lapangan yang bersifat kualitatif itu mulai banyak dibicarakan dalam kehidupan akademik “sosiologi Chicago” melalui karya Whyte (1955), Becker (1958) yang mempublikasikan hasil penelitian lapangan berjudul Human Organisation melalui jurnal Antropologi Terapan.

Bogdan (1982 : 24-25) menjelaskan adanya beberapa perkembangan yang diduga menjadi penyebab lahirnya metodologi penelitian kualitatif, yakni : 

Pertama, pergolakan sosial yang banyak terjadi di lingkungan masyarakat modern, mendorong para ilmuwan untuk melakukan penelitian lapangan agar dapat diketahui hal-hal yang melatar belakangi munculnya suatu tindakan, dapat dipelajari sifat, watak dan karakter masyarakat sehingga mendorong terjadinya perilaku. 

Kedua, metode kualitatif menjadi populer karena mengakui pandangan masyarakat bawah (grass roots) yang selama ini termarginalkan karena dianggap tidak memiliki kekuasaan. Pendekatan kualitatif diperlukan untuk memahami pandangan semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang paling bawah sekalipun, menghadapi tantangan hirarki kredibilitas. Asumsi bahwa pendapat dan pandangan penguasa lebih berharga dari masyarakat bawah atau masyarakat marginal, mulai diluruskan dengan pendekatan emik, empati mendengarkan, merasakan dan menghargai pendapat mereka yang selama ini kurang diperhatikan.

Sejak dasawarsa enam puluhan, bidang ilmu sosiologi antropologi yang telah dikuasai oleh pemikiran teori fungsionalisme struktural, selama duapuluh tahun berikutnya mulai beralih kepada pemikiran kaum fenomenologis. Kelompok peneliti mulai melakukan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnometodologi dan interaksi simbolik. Minat dalam metode penelitian kualitatif semakin digalakkan dengan terbitnya sejumlah buku teori dan metode penelitian kualitatif, seperti The Human Perspective In Sociology (Bruyn, 1966) yang menggambarkan tentang landasan filosofis dan metodologi observasi partisipasi; dan The Discovery of Grownded Theory (Glaser dan Strauss, 1967) yang mejelaskan tentang proses pengumpulan dan analisis data kualitatif.
 

Penelitian kualitatif adalah model penelitian yang cenderung lebih banyak menggunakan pendekatan partisipatif sesuai bahasa masyarakat yang menjadi obyek penelitian. Denzin (1994 : 210) mejelaskan makna penelitian kualitatif sebagai pola penelitian yang dimulai dengan suatu petanyaan. Kemudian direalisasikan oleh peneliti dengan cara menjalani hidup cukup lama di lingkungan masyarakat yang menjadi obyek penelitian. “Qualitative research design begins with a question, Of course, qualitative researches design a study with real individuals in mind and with the intent of living in that social setting over time”.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sejarah Perkembangan Penelitian Kualitatif"

Post a Comment