Pengaruh Buruk Gadget Bisa Menjauhkan Orang Tua Dengan Anaknya
Pengaruh Buruk Gadget Bisa Menjauhkan Orang Tua Dengan Anaknya - Di Era teknologi saat ini tentunya tidak
asing lagi mendengar alat pintar bernama gadget. Gadget seperti smartphone, tablet, dan game portable hampir dimiliki semua kalangan dari yang
miskin, kaya, orang dewasa maupun anak-anak. Gadget menjadi alat yang penting
karena dianggap mempunyai kegunaan yang luar biasa dalam kehidupan atau
aktivitas sehari-hari.
Selain untuk komunikasi gadget juga berfungsi untuk
hiburan, memperoleh informasi, bahkan dapat dikatakan gadget menjadi gaya hidup
modern. Akan tetapi gadget dapat juga berdampak negatif seperti membuat orang
ketergantungan pada alat tersebut. Jika tidak ada gadget merasa ada sesuatu
yang hilang dalam dirinya. Bahkan begitu ketergantungan dengan gadget, seorang
ibu rela menunda komunikasi dengan anaknya dan lebih asyik berkomunikasi di
dunia maya.
Tanpa disadari ternyata gadget dapat mengurangi waktu orang tua dengan anak. Gadget akan membuat orang
tua menghabiskan waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk bersama-sama
dengan anaknya. Dan biasanya orang tua akan sibuk dengan gadgetnya, sibuk
membalas pesan yang masuk, sibuk membalas pesan facebook, sibuk update status
di facebook, sibuk chatting dengan teman.
Tidak
jarang dijumpai orang tua yang sedang mengajak anaknya untuk jalan ke Mall,
restaurant (rumah makan), taman, mereka membiarkan anak mereka melakukan
aktivitas sendiri sedangkan orang tua sibuk memainkan jarinya pada alat
canggihnya yaitu gadget.
Ada beberapa fakta terkadang anak harus mengalami hal-
hal yang tidak terduga atau celaka hanya karena orangtua asyik dengan gadgetnya.
Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, seorang Ibu harus kehilangan anak
balitanya karena tertabrak mobil ketika bermain, Peristiwa ini bukan karena
sang Ibu tidak mendampinginya, bahkan sang Ibu ada di samping balita tersebut.
Hal ini disebabkan karena sang ibu begitu fokus dan asyiknya bermain gadget sehingga dia tidak tahu jika anak yang awalnya
berada di sebelahnya berjalan menjauhinya. Begitupula orangtua atau ibu yang bekerja sehingga harus menitipkan anak
mereka pada pembantu atau penitipan anak dan di saat pulang bertemu buah
hatinya masih saja tidak bisa terlepas dari gadget. Lebih memprihatinkan lagi
ketika sang ibu serius dengan gadgetnya, sang anak melontarkan pertanyaan, ibu
hanya diam atau menjawab asal – asalan bahkan lebih vatal lagi membentak karena
merasa terganggu dengan celotehannya.
Ini hanyalah sebagian kisah dari beberapa
kejadian di Dunia. Jelas sekali bahwa pada
kejadian tersebut sebenarnya anak membutuhkan kebersamaan, perhatian,
pendidikan dan penjagaan dari sosok Ibu. Jika Ibu lebih fokus
dalam menjaga anak tentu akibat negatif tersebut tidak akan terjadi.
Kenyataannya, pengguna gadget lebih dekat dengan orang
lain di jarak jauh dan terbukti cenderung mengabaikan orang disekitar ketika
asyik mengoperasikan alat elektronik tersebut. Sehingga ada motto “mendekatkan
yang jauh, dan menjauhkan yang dekat”.
Gadget sebagai pusat komunikasi
dapat menjangkau orang yang jauh dari sekitar kita, terasa dekat dihadapan kita
melalui suara atau video call. Akan tetapi gadget membuat komunikasi orang yang
dekat seakan-akan jauh karena sibuk dengan gadgetnya masing- masing dan tidak
peduli dengan orang yang disebelahnya. Jangan sampai kecanduan gadget
menjadikan seseorang yang jauh di mata dekat di hati tetapi yang dekat di mata
jauh di hati. Jika diperhatikan orang-orang saat ini lebih suka menjalin
interaksi social di dunia maya daripada silaturrahmi secara langsung (dunia
nyata).
Begitupula dilingkungan keluarga, hendaknya orangtua melakukan
interaksi langsung dengan anak, menanyakan kabar, sekolahnya, apa yang telah
dikerjakan hari ini atau sekedar bermain bersama. Semakin jauh orangtua dari
Anak, maka anak akan merasa asing dengan orangtua. Semakin dianggap tidak lebih
penting dari gadget, maka anak semakin merasa orangtua kurang berarti baginya. apalagi menurut survey yang dilakukan pada anak-anak, 32% anak
merasa diri mereka tidak lebih penting daripada gadget yang dipegang orang tua.
Anak
adalah generasi penerus , Dalam al-Qur’an, anak
diistilahkan dengan berbagai kata sesuai dengan maksud yang ditujunya. Paling
tidak, ada beberapa istilah yaitu al-waladu (yang dilahirkan),
al-thiflu, al-shabiyyu (anak yang belum dewasa), dan al-ibnu
(anak yang belum dewasa).
0 Response to "Pengaruh Buruk Gadget Bisa Menjauhkan Orang Tua Dengan Anaknya"
Post a Comment